Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Pengimpor Kayu Ilegal Terbesar di Dunia

Kompas.com - 29/11/2012, 15:17 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Kebutuhan China yang besar akan kayu memicu terjadinya penjualan kayu ilegal yang menghancurkan hutan di Afrika dan Asia.

Sebuah, organisasi lingkungan yang berbasis di London, Environmental Investigation Agency (EIA) menyebut China adalah pengimpor terbesar kayu ilegal di dunia dengan nilai mencapai 4 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 38 triliun per tahun.

Secara global, interpol memperkirakan perdagangan kayu ilegal bernilai lebih dari 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 287 triliun setahun.

Dalam rilis laporan berjudul "Nafsu Merusak: Perdagangan Kayu Ilegal China" di Beijing, EIA menyoroti minimnya upaya China untuk memberantas perdagangan ilegal kayu.

"China telah membangun industri pengolahan kayu yang sangat besar yang bahan bakunya sangat tergantung impor. Industri inilah yang berakibat penggundulan hutan," demikian salah satu bagian laporan EIA.

EIA mengatakan perusahaan-perusahaan milik pemerintah China memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan bahan baku dari luar negeri. Berdasarkan data yang dimiliki EIA, pada 2007 saja berbagai perusahaan pemerintah China mengimpor lebih dari separuh kayu gelondongan tropis.

Berdasarkan data yang dikumpulkan EIA, Interpol, Bank Dunia dan lembaga internasional lainnya, kebutuhan China akan kayu memicu konflik di Myanmar, Kamboja, Papua Nugini dan sebagian kawasan Afrika.

Selain itu, ekonomi China yang berkembang sangat pesat juga menjadi salah satu pemicu kebutuhan akan kayu. Para orang kaya baru China menginginkan perabotan rumah  tangga mewah yang berharga hingga ribuan dollar AS.

Akibatnya, kayu-kayu ilegal terus didatangkan dari Kamboja, Laos, Thailand hingga Madagaskar untuk memenuhi kehausan warga kaya China ini.

Hutan China Bertambah

Pada 2011, China mengimpor 42 kubil meter kayu dengan nilai 8,2 miliar dollar AS. Rusia menjadi pemasok terbesar diikuti Amerika Serikat dan Papua Nugini.

"Lebih dari separuh pasokan kayu China saat ini berasal dari negara-negara dengan angka pembalakan liar tinggi dan perlindungan hutan yang buruk," kata EIA.

Ironisnya, China menerapkan aturan ketat dalam pengelolaan hutannya. China juga menerapkan program reboisasi besar-besaran yang akibatnya luasan hutan China justru bertambah.

"Penjualan kayu ilegal memberikan dampak mengerikan terhadap hutan di Asia Pasifik dan komunitas lokal. Di Kepulauan Solomon misalnya, ekspor kayu negeri itu ke China tujuh kali lebih besar dari ketersediaannya. Diperkirakan hutan di negeri itu habis pada 2015," papar EIA.

"China memiliki kesempatan untuk lebih serius menangani impor kayu ilegal ini," kata Kepala Kampanye Hutan EIA, Faith Doherty.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com