Bahkan, mapolsek tersebut juga dibakar kelompok penyerang. Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Ajun Komisaris Besar I Gede Sumerta Jaya mengungkapkan, penyerangan terhadap mapolsek itu terjadi Selasa pukul 05.00. Kepala Polsek Pirime ditemukan tewas di dalam mapolsek dengan luka tembak dan lengan terputus.
Adapun Jefri Rumkorem dan Daniel Makuker ditemukan tewas akibat tembakan di luar mapolsek. Seorang anggota Polsek Pirime, Briptu MG, selamat dari penyerangan itu.
Setelah menyerang Mapolsek Pirime, kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah 50 orang itu membakar mapolsek. Para pelaku merampas tiga senjata, terdiri dari satu revolver dan dua senjata laras panjang. Sumerta mengaku belum tahu kelompok bersenjata itu berasal dari kelompok mana. ”Selama ini di wilayah Pirime tidak pernah terjadi penyerangan oleh kelompok bersenjata,” katanya.
Polda Papua mengerahkan satu peleton Brimob dan tim khusus ke Pirime untuk mengejar pelaku. Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Tito Carnavian juga langsung terjun ke lokasi kejadian.
Mapolsek Pirime berada di ibu kota Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya.
Penembakan terhadap tiga anggota Polsek Pirime ini semakin memperpanjang daftar korban kekerasan bersenjata di Papua. Sebelumnya, seorang anggota Kepolisian Resor Tolikara, Brigadir Dua Jeffry L Runtoboy, tewas ditembak orang tak dikenal saat mengamankan pengaspalan jalan poros Karubaga-Wamena, Senin.
Kelompok bersenjata, Kamis (11/10), juga menghadang tim gabungan yang mengawal distribusi logistik pemilihan bupati Paniai, Papua. Dua anggota TNI terluka, yaitu Prajurit Dua Arisoni Wembi dan Prajurit Kepala Aris Wibowo.
Di Kantor Presiden, Jakarta, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menyatakan polisi sedang menyelidiki kasus itu. Namun, ia menolak berspekulasi soal kelompok yang diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.