Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Bekas Kerajaan Jadi Pematang Sawah

Kompas.com - 27/11/2012, 22:14 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

SITUBONDO, KOMPAS.com — Situs sejarah yang diduga bekas Keraton Purbosari di Situbondo, Jawa Timur, kondisinya kini sangat memprihatinkan. Akibat tidak dirawat, bekas tembok yang menunjukkan lokasi keraton pada tahun 1400-an itu sudah banyak rusak akibat ulah tangan orang yang tidak bertanggung jawab.

Selain akibat tergerus pematang sawah, situs dan benda-benda bersejarah yang ditemukan di sekitar bekas Keraton Purbosari, Dusun Tabedde, Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, itu raib dicuri. Benda dimaksud seperti batu bata tembok yang rata-rata berukuran besar, termasuk benda-benda pusaka seperti keris, mahkota dan kalung raja, piring kuno, serta benda-benda bersejarah lainnya juga raib.

"Pada masa kejayaan Keraton Purbosari, lebar tembok ini 3 meter dengan panjang 1,5 x 1 km. Namun, saat ini banyak yang hilang. Selain rusak dimakan usia serta tertimbun karena kurangnya perhatian dari pemerintah, batu batanya sering diambil untuk kepentingan warga. Kami sangat  menyesalkan sikap pemerintah yang tidak memperhatikan situs sejarah tersebut," terang Candra, salah seorang pemerhati cagar budaya yang tergabung dalam Fori Abang Situbondo, Selasa (27/11/2012).

Candra menuturkan, bekas tembok itu dipastikan sebagai tanda perbatasan atau pagar Keraton Purbosari yang dibangun di antara tahun 1400-1500-an. Keraton Purbosari itu sendiri dibangun Minak Jinggo selaku Raja Blambangan, Banyuwangi, seusai menang dalam Perang Parekrek melawan Majapahit.

"Konon Keraton Purbosari ini dibangun sebagai tanda terima kasih Raja Blambangan kepada Raja Sadeng sebagai penguasa Ketah karena Raja Sadeng membantu Blambangan dalam peperangan Parekrek melawan Majapahit. Sayang, situs ini tak dirawat," bebernya.

Sementara itu, tembok berukuran tebal bekas Keraton Purbosari itu memanjang yang di kanan dan kirinya area persawahan. Tinggi tembok yang tinggal setengah meteran itu kini bahkan dijadikan pematang sawah. Di sepanjang pematang itu, batu bata berukuran besar banyak muncul di permukaan tembok yang sebagian besar kini sudah tertimbun tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com