Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Mudi Bahuga Jaya: " Saya takut."

Kompas.com - 22/11/2012, 18:45 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Mudi KM Bahuga Jaya, Imam Syafii, dalam persidangan di Mahkamah Pelayaran di Jakarta, Kamis (22/11/2012), menyatakan takut saat terjadi tabrakan dengan kapal MT Norgas Cathnika.

"Saya takut," katanya. Kondisi itu membuat ia tidak lagi memperhatikan apa yang terjadi di anjungan .

Imam seharusnya saksi yang paling mengetahui proses tabrakan KM Bahuga Jaya dan Kapal MT Norgas Cathinka. Sebab pada saat kejadian hari Rabu (26/9/2012) itu, hanya dia dan Mualim I, yang berada di anjungan KM Bahuga Jaya. Mualim I sudah tiada.

Namun sayangnya, ketika ketua majelis hakim dalam persidangan itu, Utoyo Hadi , menanyakan banyak hal, Imam mengaku tidak tahu. "Saya hanya fokus pada indikator kemudi," ujar Imam, ketika ditanya apakah dia melihat ada kapal datang dari arah depan.

Meski demikian, sesaat sebelum tabrakan terjadi, Imam menerima dua perintah dari Mualim I. "Kiri 20 derajat," ujar Imam. Lalu disusul perintah lain, " Kiri cikar." Tidak lama kemudian terjadi benturan dengan Kapal MT Norgas Cathinka.

Sebelum perintah-perintah itu, kata Imam, Mualim I terlihat sibuk. Mengamati kapal di sisi kiri kapal, lalu meneropong, lalu mengamati radar, meneropong lagi, sebelum memerintahkan olah gerak kapal. Imam pun tetap menekuni indikator kemudi.

Dalam tabrakan dua kapal itu, 7 orang meninggal dunia, 206 orang selamat, dan 4 orang masih dinyatakan hilang. Dari manifes kapal, jumlah penumpang tercatat 168 orang, dengan 78 unit kendaraan. Kapal itu diawaki 40 orang, mulai dari petugas kantin, kru kapal, hingga nahkoda kapal   

Di persidangan, nakhoda KM Bahuga Jaya, Sahad Maruli Tua Manurung, mengaku sedang berada di kamar mandi. "Namun setelah tabrakan, saya langsung lari ke anjungan," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com