Gubernur Lampung Terharu Hadiri Deklarasi Damai

KALIANDA, KOMPAS.com- Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mengaku terharu menghadiri deklarasi damai warga dari berbagai etnis di Lampung Selatan, Rabu (21/11/2012).

"Jujur, saya sempat terharu. Peristiwa 28-29 Oktober lalu yang sempat menciderai Hari Sumpah Pemuda menjadi pembelajaran yang berharga untuk kita semua. Kita semua di Lampung bersaudara. Semuanya sudah campur-campur. Seperti bupati (Lampung Selatan, Rycko Menoza) ini kan campuran Lampung-Jawa," ujarnya.

Rycko Menoza adalah putera dari Sjachroedin ZP hasil pernikahannya dengan Truly ZP yang merupakan keturunan Jawa. Dalam acara deklarasi itu, Rycko Menoza juga turut hadir.

Sjachroedin merasa prihatin dengan kerusuhan bernuansa sentimen antar-etnis yang beberapa kali terjadi di Lampung Selatan. "Orang Lampung itu dikenal punya filosofi yang baik, yaitu nemui nyimah, terbuka dan ramah kepada semua orang. Piil pesenggiri itu bukan untuk membela harga diri, melainkan malu kalau tidak berbuat baik," ujar warga ulun (asli) Lampung ini.

Menurut Gubernur, serangkaian konflik yang terjadi di Lampung Selatan akhir-akhir ini hanya akan merugikan. Pembangunan daerah menjadi terhambat. Untuk mencairkan suasana, di sela-sela pidatonya di hadapan ribuan warga, ia pun sempat melantunkan lagu Kau Bukan Dirimu Lagi yang dipopulerkan penyanyi Dewi Yul.