Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Angkot di Pasar Minggu Takut Beroperasi

Kompas.com - 20/11/2012, 14:36 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir yang tidak mengikuti aksi mogok di Terminal Pasar Minggu mengaku ketakutan untuk tetap beroperasi. Mereka pun meminta bantuan polisi.

Kepolisian Sektor Metro Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pun turun ke lapangan guna mengamankan jalur yang diblokir sejumlah sopir angkot. Polisi merasa perlu mengamankan jalur karena banyak penumpang yang terlantar.

"Ada sejumlah sopir yang ingin beroperasi tapi karena takut dihadang di Kalibata, akhirnya mereka hanya menunggu sampai kami mengamankan jalur," jelas Adri Kepala Polsektro Pasar Minggu Komisaris Adri Desas Furiyanto kepada Kompas.com di Pasar Minggu, Selasa (20/11/2012).

Menurut informasi, penghadangan dilakukan oleh sejumlah awak angkutan yang ingin semua rekan mereka solider dalam aksi mogok. Penghadangan dilakukan di dekat Empang Tiga, Jalan Raya Pasar Minggu, dan di dekat Stasiun Kalibata.

Akibatnya, sejumlah pengemudi angkot M-16 jurusan Pasar Minggu-Kampung Melayu yang sempat melayani penumpang terpaksa memutar kembali di pertigaan Kalibata.

"Mereka pada ngumpul di sekitar Masjid At Taqwa (Jalan Pasar Minggu) karena takut. Enggak ada yang berani jalan," jelas Adri.

Petugas Polsek Pasar Minggu yang dipimpin langsung Kapolsek kemudian melakukan aksi sweeping di jalur angkot tersebut. Petugas juga ditempatkan di sejumlah titik rawan penghadangan.

Selain itu, petugas juga berkoordinasi dengan Polsek Pancoran untuk mengamankan jalur di Jalan Kalibata Raya.

"Setelah seluruh jalur dipastikan aman karena dijaga petugas, kami kembali ke mereka (sopir) dan meminta mereka kembali beroperasi," jelas Adri.

Setelah diyakinkan polisi, para pengemudi yang berkumpul di Masjid At Taqwa kembali melayani penumpang. Dalam pantauan Kompas.com, hanya belasan angkot M-16 yang berani melayani penumpang.

Dampak terparah pada pemogokan ini terjadi pada calon penumpang di Jalan Kalibata Raya. Pasalnya, tidak ada angkutan alternatif lain yang melintasi jalur tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com