Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IATCA Makassar Sesalkan Isu Pesawat Jatuh

Kompas.com - 19/11/2012, 13:33 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Indonesian Air Traffic Control Association (IATCA) menyesalkan sejumlah pihak yang masih mempermainkan isu keselamatan penerbangan untuk kepentingan tertentu. Penyesalan itu disampaikan Ketua DPC Indonesian Air Traffic Control Association (IATCA) Makassar, Yuyun Nugraha kepada sejumlah jurnalis di Makassar, Senin (19/11/2012).

Menurut Yuyun, isu jatuhnya sebuah pesawat di Kendari yang disebarkan oleh sejumlah pihak telah membuat masyarakat menjadi resah. Selain itu, informasi menyesatkan itu juga sangat merugikan industri penerbangan. Salah satunya isu bahwa salah satu pesawat milik Sriwijaya Air yang dikabarkan jatuh. Isu menyesatkan itu beredar dalam pesan Blackberry Messenger (BBM).

"ATC yang lebih mengetahui bagaimana pergerakan lalu lintas udara di wilayah Kendari. Karena ATC Makassar melayani satu pertiga wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi," ucapnya.

Yuyun yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Makassar Air Traffic Control (MATC) ini mengklarifikasi bahwa pesawat yang terbang rendah di wilayah Kendari itu adalah Susi Air. Sebelumnya diberitakan, isu jatuhnya sebuah pesawat di Kendari tersebar melalui pesan BBM, Kamis (15/11/2012) lalu. Namun segera isu itu ditepis oleh para pejabat kompeten.

"Dari pantauan radar, memang pesawat Susi Air yang terpantau, terbang rendah karena sedang melakukan foto udara untuk mempetakan kerawanan daerah kebakaran hutan," katanya.

Seperti dari pantauan radar ATC di Makassar, pesawat Susi Air yang disewa Perhutani bertujuan untuk melakukan pemantauan dari udara. "Susi Air sudah minta izin sebelumnya ke ATC. Jadi saat itu, kami terus memantau arus pesawat di udara di seluruh wilayah di Indonesia," kata Yuyun.

Dia berharap, permasalahan gejolak perpolitikan di Kendari dan adanya persaingan bisnis industri penerbangan, sebaiknya tidak memanfaatkan isu keselamatan penerbangan.

"ATC yang akan lebih tahu mengenai kondisi yang ada di udara karena itu tanggung jawab kami. Silakan jika ada yang ingin bersaing di ground (darat), tetapi jangan pernah bermain-main di udara. Ini menyangkut ratusan nyawa manusia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com