Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disengat Kaki Seribu, Bocah Kejang-kejang dan Tak Sadarkan Diri

Kompas.com - 18/11/2012, 00:18 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Diduga karena tersengat kaki seribu di bagian punggungnya, seorang peserta kemah budaya nasional di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus dilarikan ke rumah sakit setempat karena terus mengalami muntah-muntah hingga tak sadarkan diri. Diduga karena pengaruh racun dari binatang berbisa ini korban kini terus menggigil dan kejang-kejang sambil menggigit lidahnya sendiri.

Masyita (14), salah satu peserta kemah budaya nasinal yang digelar di Caddika Polewali Mandar terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Polewali Mandar, Sabtu (17/11/2012) pagi tadi. Warga asal kelurahan Takatidung Polewali Mandar ini terus mengalami muntah-muntah. Selain itu korban juga kerap menggigil sambil menggigit lidahnya sendiri.

Masyita tidak sadarkan diri sejak pulang dari kegiatan kemah budaya nasional yang digelar di Caddika Polewali Mandar, Jumat (16/11). Masyita kerap muntah-muntah dan tampak kejang-kejang.

Kejadian ini bermula ketika Masyita bersama ratusan peserta kemah budaya nasinal di lapangan caddika Polewali Mandar tidur bersama sejumlah anggota kontingennya. Saat tidur di tenda tanpa sengaja punggungnya menindih binatang kaki seribu seukuran ibu jari orang dewasa.

Masyita yang digigit binatang berbisa ini sempat berteriak hingga mengundang perhatian teman-temannya. Masyita memang sempat ditangani petugas tim medis malam itu. Korban pun akhirnya bisa kembali tidur bersama teman-temannya.

Meski mengeluh sakit Masyita masih sempat mengikuti rangkaian kegiatan perkemahan hingga ditutup Jumat (16/11). Tetapi tiba di rumahnya di keluarhan Takatidung, Polewali Mandar, Masyita langsung jatuh sakit dan tak sadarkan diri hingga dilarikan ke rumah sakit Polewali pagi tadi.

Keluarga Masyita bingung lantaran hingga kini belum mengetahui hasil diagnosa dokter tentang penyakit yang diderita anaknya. Hingga kini dokter belum mengeluarkan pernyataan resmi soal hasil diagnosis.

Arfah, tante korban yang menjaga di rumah sakit Polewali mengatakan, sampai hari ini diagnosa dokter soal penyakit ponakannya belum diketahui. Tetapi kuat dugaan jika muntah-muntah dan kejang-kejang yang dialami korban akibat pengaruh racun dari kaki seribu yang sempat menyengat badannya saat jadi peserta kemah pramuka di Caddika Polewali Mandar.

Riska, teman satu kemah dengan korban saat digigit kaki seribu mengatakan, Masyita sempat mengeluh sakit setelah punggungnya digigit kaki seribu. Tetapi setelah ditangani tim medis korban akhirnya bisa tidur kembali meski megeluh tetap sakit. Sehari setelah kejadian korban masih sempat mengeluh sakit dan ditangani kembali tim kesehatan.

"Memang sempat berteriak sakit setelah digigit kaki seribu, namun malam itu ditangani tim medis hingga korban bisa tidur kembali," ujar Riska.

Karena terus menggigil dan tampak kejang-kejang, mulut Riska terpaksa diberi sonde oleh petugas kesehatan karena dikhawatirkan bisa menggigit lidahnya sendiri hingga putus. Masnur dan Fadila orangtua korban kini bingung lantaran anaknya sudah dua hari tak sadarkan diri.

Jangankan bicara, makan saja tak bisa lantaran mulutnya yang kerap mengeluarkan busa dan terus mengeram sejak Jumat. Hingga Sabtu pagi ini Masyita belum sadarakan diri. Keluarga berharap dokter bisa segera mendiagnosis penyakit anaknya agar Masyita segera sembuh setelah mendapat penanganan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com