Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kalteng Kritik Sawit Watch

Kompas.com - 17/11/2012, 16:36 WIB
Dwi Bayu Radius

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengungkapkan kritik mengenai nama organisasi bidang lingkungan, Sawit Watch. Teras meminta kata watch diganti menjadi bahasa Indonesia agar nama itu lebih mengakar dan membumi.

Menurut Teras di Palangkaraya, Kalteng, Sabtu (17/11/2012), Sawit Watch mungkin bisa diubah menjadi Pemerhati Sawit atau nama lain dalam bahasa Indonesia. "Penyesuaian itu agar Sawit Watch tak hanya menunjukkan perhatian, tetapi juga mencerminkan aktivitas demi kepentingan rakyat dan negara," ujarnya.

Teras menuturkan, perkebunan sawit di Kalteng mulai masuk pada awal tahun 1980-an. Kalteng sebelumnya dikenal sebagai produsen kayu. Pada tahun 1970-an, produksi kayu Kalteng luar biasa besarnya dengan lebih dari 120 perusahaan hak pengusahaan hutan (HPH) yang beroperasi. "Kayu disebut emas hijau," paparnya.

Sawit Watch yang dibentuk pada tahun 1998 berawal dari respons aktivis dan organisasi lingkungan terhadap kebakaran hutan berskala besar. Pada tahun 2002, Sawit Watch disepakati sebagai organisasi perkumpulan yang beranggotakan individu. Saat ini, jumlah anggota Sawit Watch sebanyak 140 orang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com