Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tgk Aiyub Hanya Ajarkan Shalat Tiga Waktu?

Kompas.com - 17/11/2012, 12:17 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Pascabentrokan berdarah di kediaman Tgk Aiyub Syakuban (60), warga Desa Jambo Dalam, Kecamatan Plimbang, Kabupaten Bireuen, masyarakat kembali mengingat sosok Tgk Aiyub, yang dituduh sebagai pembawa ajaran aliran sesat di Kabupaten Bireuen, medio Maret 2011 silam.

Berawal dari laporan masyarakat yang mengaku resah atas pengajian yang dipimpin Tgk Aiyub karena tidak sesuai dengan ajaran dalam Islam. Massa yang marah, pada saat itu, membakar balai pengajian milik Tgk Aiyub serta kenderaan roda empat dan dua milik pengikutnya.

Guna meredam kemarahan massa, aparat kepolisian sementara waktu mengamankan Tgk Aiyub beserta keluarga dan beberapa pengikut setianya di lingkungan Mesjid Agung yang pada saat itu berdekatan dengan Kantor Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Bireuen.

Kala itu, pemeriksaan terhadap dirinya terus dilakukan baik di Mapolres Bireuen maupun di Kantor MPU untuk mengorek keterangan seputar kegiatan pengajian yang dilakukannya. Informasi mencuat dari warga yang dihimpun dan sempat dibacakan kembali oleh ketua MPU Bireuen, Tgk. H. Hanafiah Hamzah, BA, menyebutkan Tgk Aiyub tidak pernah menunaikan shalat Jumat.

Kemudian dia mengatakan, mesjid yang ada tidak suci serta pelarangan mengikuti shalat dengan imam di luar aliran mereka, sebab mereka tidak melihat bagaimana imam tersebut bersuci.

Kemudian adanya anjuran untuk menuliskan kalimah Tauhid di jari dan dada sebelah kanan jenazah. Dilarang menguburkan orang dari golongan mereka di kuburan umum, sebab tanah kuburnya panas. Untuk itu setiap mereka yang meninggal harus dikuburkan ke bukit terpisah dengan orang lainnya. Serta ajaran Tgk Aiyub hanya membenarkan shalat tiga waktu saja.

Tgk Aiyub saat diwawancara membantah tuduhan itu. Semua yang dituduhkan oleh masyarakat disebutnya sebagai fitnah. Ia mengatakan ada pihak-pihak yang tidak senang kepadanya sehingga merekayasa tuduhan. Diakuinya selama ini tidak shalat Jumat di mesjid karena dalam keadaan sakit sakit sedangkan pengikutnya tetap shalat di mesjid.

***
Baca juga:

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com