Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tuding Kelangkaan Daging Permainan Pengusaha

Kompas.com - 16/11/2012, 17:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat harga yang melambung serta stok yang menipis, pedagang daging sapi di Jakarta mogok berjualan. Mereka khawatir jika mereka tetap berdagang malah sepi konsumen. Para pedagang pun menuding kondisi demikian terjadi akibat permainan pengusaha daging sapi.

"Bos-bos yang ada di tempat jagal sapi pada libur semua, jadinya kita juga berhenti jualan," ujar Herman Mekar (37), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kepada Kompas.com, Jumat (16/11/2012).

Menurut pria yang telah 10 tahun berjualan daging sapi itu, stok hewan sapi yang menipis menjadi penyebab pengusaha menghentikan aktivitasnya. Langkah itu terpaksa dilakukan daripada pengusaha menaikan harga daging sapi yang pada akhirnya memberatkan konsumen.

Akibat kondisi tersebut, para pedagang lah yang sebenarnya paling dirugikan. "Sehari saya bisa jual satu ekor sapi, tapi untuk masalah berat tergantung besarnya. Sehari bisa dapat Rp 200 ribu. Kalo enggak jualan gini ya macet enggak ada pemasukan," keluh Herman.

Baharudin (42), pedagang daging sapi lainnya mengatakan, kondisi kelangkaan daging sapi terjadi di Pasar Kramat Jati sejak Kamis (15/11/2012) malam, berbeda dengan wilayah lain yang kebanyakan telah mengalami kelangkaan sudah dua hari. Oleh sebab itu, dirinya pun terpaksa menjual daging stok lama dengan harga yang lama pula.

"Sekarang harga daging sapi bisa Rp 95 ribu. Kalau daging stok lama ini ya masih pakai harga lama, Rp 85 ribu," ujarnya.

Di Pasar Kramat Jati, terdapat sekitar 200 pedagang daging sapi. Dari jumlah itu setidaknya terdapat empat orang pedagang yang masih berjualan, itu pun para pedagang menjual daging stok lama yang kemungkinan akan habis pada siang hari.

Berdasarkan pemberitahuan para pengusaha hewan sapi, berhentinya aktivitas pemotongan hewan akan berakhir pada Senin (19/11/2012) mendatang. Para pedagang pun berharap kondisi tersebut tak lama terjadi. Pasalnya, kondisi tersebut membuat kondisi keuangan pedagang tersendat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com