Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Razia BBM, Warga Lari Tunggang Langgang

Kompas.com - 15/11/2012, 08:28 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Razia Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur dan Satuan Polisi Pamong Praja di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Naeleu, membuat sejumlah warga lari tunggang langgang.

Ricuh berawal saat warga sedang mengisi BBM menggunakan jeriken di SPBU yang terletak di Jalan Sonbay Kefamenanu. Padahal, hal tersebut jelas-jelas dilarang.

Ketika polisi datang, warga yang antre mengisi BBM langsung lari tunggang langgang. Mereka meninggalkan jeriken mereka di SPBU.

"Saat polisi datang, mereka sudah kabur semua. Kita hanya amankan ratusan jeriken dari dalam selokan, maupun depan SPBU. Kita harap ada pemilik sehingga kita bisa ambil keterangan," jelas Kabag Ops Polres TTU di Kefamenanu AKP Siprianus Abatan, NTT, Rabu (14/11/2012) kemarin.

Menurut Abatan, pihaknya akan terus melakukan razia untuk memberi rasa aman saat pengisian agar tidak terjadi lagi rebutan hingga berujung ricuh antar warga. Barang bukti jeriken yang disita yakni 237 jeriken yang terdiri dari 167 jeriken ukuran besar dan 70 jeriken ukuran kecil. Dari ratusan jeriken tersebut 10 jerikennya berisi BBM jenis Premium yang baru diisi setengahnya saja.

Banyaknya warga setempat yang mengisi jeriken ini memang sudah dikeluhkan pengguna kendaraan. Sebab, untuk mengisi BBM harus mengantre panjang dan menimbulkan kemacetan, karena yang antre jeriken hingga ratusan orang.

Polisi juga sempat membersihkan lapak-lapak di atas trotoar jalan yang sering digunakan warga untuk berjualan BBM jenis Premium. Polisi berharap para penjual eceran tidak dilakukan di atas trotoar jalan, maupun di depan SPBU. Apalagi para pengecer sering menaikan harga BBM seenaknya hingga Rp 10.000 per botol.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com