Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parlemen Somalia Setujui Pemerintah Baru

Kompas.com - 14/11/2012, 02:42 WIB

MOGADISHU, KOMPAS.com - Parlemen baru Somalia, Selasa (13/11/2012), menyetujui 10 menteri yang ditunjuk oleh Perdana Menteri Abdi Farah Shirdon Said. Kesepuluh anggota kabinet itu termasuk dua menteri wanita, satu diantaranya Fowsiyo Yusuf Haji Adan, perempuan yang pertama kali menjadi Menteri Luar Negeri dari wilayah independen Somaliland.

"Anggota-anggota parlemen menyetujui kabinet baru dengan suara mayoritas, 219 dari 225 anggota yang menghadiri sidang dan memberikan suara ’ya’ untuk kabinet baru itu," kata Ketua Parlemen Mohamed Osman Jawari.

Sementara, tiga orang menyatakan menolak, dan tiga orang abstain saat pengambilan keputusan. "Anggota-anggota parlemen telah menyetujui kabinet baru itu dan kini mereka harus menghadapi tugas-tugas sulit di depan," kata anggota parlemen Aweys Al-Qarni, kepada AFP.

Sebelumnya, Perdana Menteri Abdi Farah Shirdon Said mengumumkan kesepuluh anggota kabinetnya itu pada Minggu (4/11/2012). "Setelah pembahasan dan perembukan panjang, saya mengumumkan kabinet saya yang hanya mencakup sepuluh menteri. Termasuk di antara mereka adalah seorang wanita menteri luar negeri, yang pertama kali dalam sejarah Somalia," kata Abdi Farah.

Pemerintah baru Somalia di bawah Presiden Hassan Sheikh Mohamud, yang mulai menjabat pada September, akan mengakhiri kekuasaan transisi. Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut.

Al-Shabaab yang bersekutu dengan Al-Qaida mengobarkan perang selama beberapa tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintahan, sementara Somalia dengan dukungan PBB hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu. Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010. Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas. Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaida pimpinan Osama bin Laden.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com