Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Terduga Teroris Makassar Dibawa Densus 88

Kompas.com - 13/11/2012, 22:51 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua terduga teroris Awaluddin dan Andika dibawa oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror untuk mengungkap jaringan dan rekan-rekannya.

Keduanya dibawa keliling oleh Densus di beberapa lokasi di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Hal tersebut diungkapkan Kepela Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endi Sutendi saat ditemui di Sekolah Perpolisian Nasional (SPN) Batua, Selasa (13/11/2012) siang tadi.

Ia menjelaskan, dibawanya kedua terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror untuk pendalaman kasu. Keduanya tidak hanya ditangkap karena kasus pelemparan bom ke arah Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, namun juga diduga terkait jaringan teroris.

"Untuk perkembangan terakhir, penyidikan masih melakukan proses penyidikan Densus 88 dengan mendalami pelaku dua orang. Pelaku saat ini dibawa oleh densus untuk pengembangan untuk mencari pelaku lainnya dan mengungkapkan jaringannya," kata mantan Wakil Kepala Polrestabes Makassar ini.

Ia mengatakan, mengenai kasus pelemparan bom ke arah Gubernur Sulses Syahrul Yasin Limpo, Minggu lalu, oleh kedua orang tersebut akan diambil alih oleh Densus 88, Endi belum mendapat informasi.

Tetapi, ia tak menampik bahwa kasus tersebut ditangani sepenuhnya oleh Densus untuk mengungkap jaringan teroris di Indonesia. Kedua orang tersebut diduga terkait jaringan teroris Poso.

"Belum ada info soal kasus tersebut akan diambil alih Densus, namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan diambil alih dengan pertimbangan beberapa aspek yang tentunya hal ini masih perlu proses. Untuk barang bukti tambahan masih belum ada. Untuk motif hasil interogasi sementara pelaku sengaja melakukan teror," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com