Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.600 Anggota Brimob Siaga di Lampung hingga Kondusif

Kompas.com - 09/11/2012, 15:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komandan Korps Brimob Irjen Syafei Aksal menegaskan, pihaknya berkomitmen dalam mengawal proses perdamaian di daerah bentrok di Lampung. Hingga kini, Brimob telah menerjunkan anggota sebanyak dua batalion atau sekitar 1.600 orang.

"Tugas kami mengawasi proses perdamaian di Lampung sampai tuntas. (Jumlah) anggota kami turunkan dua batalion atau sekitar 1.600 orang," kata Syafei kepada Kompas.com, di sela-sela acara jelang HUT ke-67 Brimob di Mako Brimob, Depok, Jumat (9/11/2012) siang.

Menurut Syafei, jumlah anggota Brimob itu termasuk anggota Brimob yang turun untuk meredam bentrokan yang kembali terjadi di Lampung Tengah, Kamis (8/11/2012) sore. Pasalnya, sebelum konflik itu terjadi, para anggota Brimob tengah fokus dalam menangani konflik serupa di wilayah Lampung Selatan.

Syafei mengatakan, dalam menjalankan misi menjaga keamanan di wilayah Lampung, dia tidak memiliki instruksi khusus, terutama terkait prosedur penindakan para pelaku kerusuhan. "Tidak ada yang khusus, yang penting supaya tidak terjadi perkelahian lanjutan," ujarnya.

Sebanyak 1.600 anggota Brimob di wilayah kerusuhan tersebut, kata Syafei, akan tetap dipertahankan hingga Lampung, baik wilayah selatan maupun tengah, dalam kondisi damai. Hingga proses tersebut tercapai, Brimob pun akan tetap siaga di lokasi.

Diberitakan sebelumnya, bentrok antarwarga terjadi di Desa Sidoreno, Way Panji, dan beberapa desa di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, sejak Sabtu (27/10/2012) hingga Minggu (28/10/2012). Bentrok dipicu oleh kabar bahwa dua gadis Lampung asal Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor diganggu sejumlah pemuda asal Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka.

Insiden itu diduga memicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Akibatnya, ratusan warga Agom langsung mendatangi Desa Balinuraga yang mayoritas warganya beretnis Bali. Warga Agom menenteng senjata tajam seperti parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin menyerang Desa Balinuraha. Bentrokan antarsuku pun tidak terhindarkan.

Akibat bentrokan itu, 12 orang tewas dan 6 orang terluka, sementara puluhan rumah ludes terbakar. Belum tuntas konflik di Lampung Selatan, rusuh juga terjadi di Bekri, Kabupaten Lampung Tengah. Sejumlah rumah dibakar dalam konflik tersebut. Sementara itu, aparat kepolisian tetap berjaga di lokasi.

Berita terkait dapat diikuti di topik :

BENTROK DI LAMPUNG SELATAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com