Danau Tolire, Primadona Wisatawan di Ternate

TERNATE, KOMPAS.com — Sejumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Ternate, Maluku Utara atau Malut, menjadikan Danau Tolire sebagai obyek wisata primadona untuk disinggahi. "Tolire memiliki nilai sejarah yang sangat dikenal baik oleh warga Kota Ternate maupun dari luar Kota Ternate. Tak lengkap jika kita tidak menikmati keindahan danau tersebut," kata salah seorang wisatawan asal Jerman, Wiliam, di Ternate, Rabu (7/11/2012).

Ia mengatakan, keunikan danau ini menjadikan tempat tersebut sebagai salah satu  obyek wisata yang ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara.

Hal tersebut tampak dalam beberapa pekan ini, puluhan wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut dan menikmati keindahan Danau Tolire. "Ini pertama kalinya saya datang ke tempat ini. Awalnya, saya hanya mendengar cerita dari teman-teman saya yang pulang dari berwisata di Ternate," katanya.

Selain itu,  lanjut William, mereka yang pernah ke tempat ini seringkali selalu bercerita tentang hal-hal mistik Danau Tolire, jadi tertarik untuk melihatnya.

Menurut dia, Danau Tolire selalu mengeluarkan aura-aura mistiknya dan itu membuat dirinya merasa penasaran sehingga ingin tahu sejarahnya.

William juga mengakui sangat penasaran dengan cerita tentang adanya buaya berwarna putih yang kerap muncul di permukaan danau tersebut. Untuk itu dia berharap agar pemerintah setempat patut menjadikan lokasi ini sebagai pusat budaya di Kota Ternate.

William merasa senang bisa berada di tempat ini karena Tolire sudah dikenal dunia. Selain Danau Tolire, William mengaku dapat melihat berbagai potensi pariwisata terkenal di Kota Ternate, seperti Benteng Ford Oranye dan Benteng Kastela peninggalan Portugis.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar ketika dikonfirmasi menyatakan, Pemerintah  Kota Ternate terus gencar mempromosikan Ternate sebagai daerah tujuan wisata, terutama bagi para wisatawan yang ingin melihat Ternate sebagai kota sejarah dan budaya.

Pasalnya, tambah Arifin, Ternate saat ini meninggalkan banyak potensi sejarah dan budaya, terutama peninggalan sejarah bangsa Portugis dan Belanda yang datang ke daerah ini untuk menguasai komoditas hasil bumi, seperti cengkeh dan pala.