Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo, Massa Ludahi Anggota KPU Pamekasan

Kompas.com - 05/11/2012, 13:18 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com—Ratusan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat dan Mahasiswa Pamekasan, mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum Pamekasan, Senin (5/11/2012).

Mereka menuntut KPU Pamekasan untuk melakukan verifikasi secara selektif dan profesional terhadap semua berkas calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bersaing pada Pilkada Pamekasan 9 Januari 2013 mendatang.

Ratusan massa yang mengepung kantor KPU Pamekasan, membuat pihak Polres Pamekasan harus memberi pengamanan ekstra dengan memagari pintu masuk kantor KPU dengan kawat berduri. Di belakang kawat, berjejer ratusan aparat kepolisian untuk mengantisipasi massa menerobos kawat berduri itu.

Hanafi, koordinator aksi menuntut pihak KPU jangan main mata dengan salah satu kandidat. Hanafi dan massa lainnya juga meminta KPU Pamekasan untuk menyerahkan semua berkas persyaratan pencalonan untuk dibeberkan kepada publik, karena disinyalir banyak berkas persyaratan beberapa calon yang dimanipulasi.

"KPU harus bersikap netral, independen dan tidak menjadi bonekanya salah satu calon bupati dan calon wakil bupati dalam Pilkada nanti," ungkap Hanafi dalam orasinya.

Menanggapi permintaan itu, Ketua KPU Pamekasan Muhamamd Ramli mengatakan, KPU sudah melakukan verifikasi secara selektif dan profesional. Jika ada masyarakat yang mendapatkan temuan yang kurang memuaskan terhadap berkas pada masing-masing kandidat, dimohon untuk dilaporkan pada KPU untuk ditindaklanjuti.

Terkait dengan permintaan untuk menyerahkan berkas semua pasangan calon yang sudah mendaftar, pihaknya tidak bisa memenuhinya. Sebab tidak ada ketentuan yang memperbolehkan berkas itu diserahkan kepada publik.

"Kami hanya bisa menyerahkan berkas semua pasangan calon kepada Panitia Pengawas Pilkada yang juga sama-sama sebagai penyelenggara. Di luar Panwas kami tidak bisa menyerahkannya," tegas Ramli.

Karena permintaan pembeberan berkas kepada umum tidak dipenuhi KPU, pendemo pun marah. Kawat berduri didorong para pendemo dan mereka memaksa masuk ke kantor KPU. Massa sempat mengeluarkan kata-kata kasar yang menuding KPU hanya menjadi alat kepentingan salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.

"Apa alasan Anda dan logika hukum apa yang Anda pakai untuk tidak memberikan berkas itu kepada kami," desak Hanafi di hadapan massa lainnya.

Meskipun didesak untuk menyerahkan berkas pencalonan masing-masing kandidat, KPU tidak begeming dan tetap bertahan pada pendiriannya. "Mohon maaf karena ini dokumen dan tidak ada kewajiban kami menyerahkan berkas itu, maka kami tidak akan memenuhinya," tandas Ramli.

Pernyataan Ramli itu, membuat massa semakin memanas. Bahkan ada salah satu peserta demo yang meludahi anggota KPU. Massa tidak mau membubarkan diri sebelum KPU menyerahkan berkas. Polisi terus memberikan penjagaan ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com