Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Malang, Bayar Listrik Bisa Pakai Sampah

Kompas.com - 02/11/2012, 17:21 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sejak didirikannya Bank Sampah di Kota Malang, Jawa Timur, masyarakatnya terlihat mulai berlomba-lomba menabung sampah dapat uang. Kini pihak Bank Sampah mengembangkan kerjasama dengan PLN Jawa Timur. Membayar rekening listrik bisa menggunakan sampah.

Terobosan baru itu diperkenalkan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Bank Sampah di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, Jumat (02/11/2012) sore. Hadir dalam acara tersebut perwakilan dinas lingkungan yang memiliki Bank Sampah di berbagai daerah di Indonesia.

Di Jawa Timur, sudah ada dua daerah yang membayar rekening listrik bisa menggunakan sampah, yakni Kota Malang dan Kota Surabaya. "Bayar rekening listrik dengan sampah ini untuk memberdayakan masyarakat dan mengajak masyarakat peduli sampah dan lingkungannya," jelas General Manager PLN Distribusi Jatim, Hariyanto kepada wartawan, usai menghadiri Rakernas Bank Sampah.

Menurutnya, program itu juga untuk mengoptimalkan organisasi Bank Sampah di Kota Malang yang terdapat 181 sub unit dan di Surabaya yang terdapat 125 sub unit Bank Sampah.

Adapun mekanisme pembayarannya, beber Hariyanto, bisa menggunakan sampah sendiri yang ada di rumah dan di lingkungannya. Untuk di wilayah kota Malang telah disediakan tiga alat timbangan sampah di dua wilayah, yaitu dua di Kecamatan Sukun dan satu timbangan lagi di kecamatan Polehan.

Bagaimana mekanisme pembayaran olen sampah? Hariyanto menjelaskan, setelah warga membawa sampah ke masing-masing unit Bank Sampah yang ada, lalu ditimbang. Setelah itu berat sampah yang ditimbang dinominalkan dalam bentuk uang. "Dari jumlah itulah kemudian dimasukkan ke rekening Bank Sampah yang sudah dimiliki warga," terangnya.

Dari hasil penjualan sampah tersebut, akan digunakan untuk membayar biaya listrik di masing-masing rumah warga yang bersangkutan. "Mekanismenya seperti itu. Cukup mudah. Cukup nabung sambah, biaya listrik sudah terbayar," kata Hariyanto.

Untuk memperlancar proses pembayaran listrik melalui sampah itu, pihak PLN Jawa Timur, telah memberikan dana corporate social rensposibility (CSR) sebesar Rp 280 juta. "Dana itu untuk wilayah Kota Surabaya dan Kota Malang. Dengan dana itu, nantinya bisa dibelikan alat untuk timbangan sampah. Karena masih kekurangan timbangan," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Peni Suparto menyambut baik adanya Bank Sampah ini. Menurutnya, program ini juga mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Malang.

"Hanya membawa sampah warga sudah bisa bayar rekening listrik. Hal ini akan diterapkan untuk seluruh warga Kota Malang," akunya.

Lebih lanjut Peni mengatakan, pihaknya cukup mengapresiasi kerjasama yang dilakukan antara Bank Sampah Kota Malang dengan pihak PLN. "Kita akan terus mencari investor yang siap memberi pinjaman modal," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com