Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tabrak Motor, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 02/11/2012, 03:48 WIB

Sukoharjo, Kompas - Empat orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan bus Al Amin dan empat sepeda motor di ruas jalan antara Nguter dan Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/11). Kejadian ini menambah panjang daftar korban kecelakaan lalu lintas di wilayah Jateng.

Kecelakaan terjadi di Dusun Ngambil-ambil, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Tiga korban tewas di lokasi adalah Haryanto (41), Sarsino (26), keduanya warga Wonogiri; dan Triyono (37), warga Solo. Seorang korban lainnya, Catur Sujatmiko (27), warga Solo, meninggal di RSUD Sukoharjo.

Adapun dua korban yang terluka parah—Sriyono (40) dan Bibit Riyanto—dirawat di rumah sakit berbeda.

Menurut saksi mata, Marino (47), kecelakaan berawal saat bus Al Amin bernomor AD 1512 FG jurusan Solo-Pracimantoro melaju dari arah Sukoharjo ke Wonogiri, Jateng. Sekitar 4-5 meter di depan bus juga melaju sepeda motor yang dikendarai Sriyono dan Bibit, keduanya perangkat Desa Gupit, Sukoharjo.

Sepeda motor Sriyono yang berjalan di tepi kiri tiba-tiba memotong hendak menyeberang jalan ke arah kanan. Bus yang tengah melaju kencang itu tak bisa menghindar.

”Bagian belakang sepeda motor Sriyono tersenggol dan jatuh ke arah kiri. Kedua penumpang terluka parah,” kata Marino.

Pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju tiga sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Dua di antaranya tidak mampu menghindar dan akhirnya bertabrakan dengan bus. Empat penumpang kedua sepeda motor tersebut tewas dalam peristiwa itu. Satu sepeda motor lainnya hanya terserempet dan berhasil menghindar dari kecelakaan.

Menanggapi tabrakan ini, warga sekitar tempat kecelakaan melempari bus Al Amin dengan batu. Kaca bus yang dikemudikan oleh Supriyanto itu pecah.

”Dugaan sementara, kecelakaan akibat kelalaian sopir bus karena bus melaju kencang. Sopir saat ini ditahan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Christian Aer.

Mewakili Kepala Polres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Ade Sapari, Christian menjelaskan, kondisi jalan yang lurus dengan pandangan yang tidak terhalang menyebabkan pengendara cenderung memacu kencang kendaraannya. Pihaknya telah memeriksa empat saksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com