Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tetap Diminta Mewaspadai Jebolnya "Bendungan Alam" Wai Ela

Kompas.com - 02/11/2012, 03:15 WIB

Ambon, Kompas - Meskipun sejumlah langkah dilakukan untuk mencegah jebolnya longsoran Bukit Ulukhatu yang menyerupai bendungan alam di Sungai Wai Ela di Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, Maluku, warga di kawasan itu tetap diminta waspada.

Alasannya, penyiapan dua pompa dengan kekuatan 8.500 liter per detik dan pemasangan pipa sepanjang longsoran agar air dapat disedot keluar di jalur sungai di bagian hilir, kurang mampu menampung kapasitas air sungai yang tertahan longsoran.

Demikian Pejabat Pembuat Komitmen Pengelolaan Sumber Daya Air Konservasi Balai Sungai Maluku Leonard Elwarin, Kamis (1/11), di Maluku.

Selain menyiapkan pompa, Balai Sungai Maluku juga akan membangun jalur pembuangan air. ”Jadi, nantinya setelah ada jalur pembuangan, air di bendungan akan otomatis terbuang saat air mencapai titik ketinggian tertentu,” jelas Leonard.

Menurut dia, dana untuk pemasangan pompa, pipa, dan pengkajian jalur pembuangan sebesar Rp 15 miliar telah dikucurkan Kementerian Pekerjaan Umum. Dana tersebut juga akan digunakan untuk akses jalan ke bendungan, foto udara sungai, topografi, penyelidikan geolistrik dan geoteknik, serta pemasangan alat peringatan dini.

”Sirene tanda bahaya sudah kami pasang, tetapi ada bagian dari alat itu yang harus didatangkan dari Jepang dan kemungkinan baru tiba pertengahan November. Bunyi sirene dari alat itu akan memperingatkan warga di Negeri Lima jika bendungan kritis dan terancam jebol,” kata Leonard.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu yang pekan lalu melihat kondisi Bendungan Wai Ela mengatakan, meskipun langkah-langkah sudah ditempuh untuk mencegah jebolnya bendungan, warga Negeri Lima harus tetap waspada. Ia meminta warga Negeri Lima segera mengungsi jika kondisi bendungan kritis.

Sementara itu, pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jawa Tengah, Teguh Wardoyo, meminta warga mewaspadai curah hujan yang tinggi pada November ini. Curah hujan diperkirakan mencapai 500 milimeter atau meningkat signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 70 milimeter.

Di Medan, Sumatera Utara, hujan deras yang mengguyur daerah hulu Sungai Deli di Sibolangit, Deli Serdang, akhirnya menyebabkan banjir di daerah hilir di Kelurahan Kampung Aur dan Sungai Mati, Kota Medan. Luapan sungai mengakibatkan banjir setinggi 1,5 meter dan merendam sedikitnya 1.200 rumah. (APA/MHF/GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com