Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Mandul dalam Pilgub Jabar

Kompas.com - 01/11/2012, 19:17 WIB
Rini Kustiasih

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Partai politik dinilai mandul dalam menghasilkan kader yang berkualitas dan memadai untuk dipasangkan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat. Akhirnya, yang terjadi para calon gubernur dan wakil gubernur menunggu hingga momentum-momentum kritis di akhir masa pendaftaran calon untuk menemukan pasangan mereka melalui sejumlah kesepakatan politik yang mengabaikan ideologi dan mementingkan pencapaian kursi kekuasaan semata.      

Hal itu merupakan salah satu bahasan penting dalam dialog publik bertema "Bagaimana Rakyat Jawa Barat Turut Serta Menentukan Figur Pemimpin di Daerah dalam Pilgub 2013", Kamis (1/11/2012), di Gedung Grha Kompas-Gramedia, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan itu digagas Lembaga Studi Teritorial bekerja sama dengan harian Kompas.

Ketua Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (Bammus) Indra Perwira yang hadir sebagai pembicara dalam dialog itu mengatakan, proses perekrutan cagub dan cawagub Jabar periode 2013-2018 tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya.

"Ini seperti orang menikah, tetapi tanpa melalui masa pacaran atau pengenalan terlebih dahulu. Pemasangan cagub-cawagub menunggu injury time karena parpol tidak punya pola rekrutmen kader yang jelas. Ujung-ujungnya koalisi yang semacam ini bisa bubrah di tengah jalan atau pemerintahannya tidak solid," tuturnya.

Hal-hal mendasar seperti ideologi serta keselarasan visi-misi dan tujuan antara cagub dan cawagub tidak lagi dipentingkan. Orang dengan mudah memasangkan partai satu dengan partai lainnya tanpa memperhatikan apakah mereka memiliki kesamaan ideologi dan rencana pencapaian program yang sama. "Koalisi semacam ini hanya untuk kepentingan jangka pendek," ujar pengajar ilmu hukum Universitas Padjadjaran itu.

Kesempatan bagi rakyat untuk ikut menentukan figur cagub-cawagub pun sudah hampir pasti tertutup. Sebab, di setiap pintunya, parpol mensyaratkan kucuran dana yang nilainya sampai ratusan miliar rupiah. Parpol sama sekali gagal dalam melakukan pendidikan politik. Sistem politik Jawa Barat pun, kata Indra, masih terbelakang lantaran sikap hidup masyarakatnya yang irasional, subyektif, dan emosional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com