Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wai Ela Menjadi Obyek Wisata

Kompas.com - 01/11/2012, 16:12 WIB
Antonius Ponco A.

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Bendungan alam Wai Ela yang terbentuk akibat tertutupnya Sungai Wai Ela oleh longsoran Bukit Ulukhatu di Negeri Lima, Maluku Tengah, Maluku, mendadak menjadi obyek wisata. Panorama alam yang ditawarkan disebut tidak kalah dengan obyek wisata Danau Toba di Sumatera Utara.

"Udaranya sejuk saat berada di bendungan. Panoramanya indah. Pepohonan yang lebat mengitari bendungan alam, di sepanjang tepian Sungai Wai Ela. Airnya juga bersih," ujar Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Kamis (1/11/2012), yang pekan lalu melihat kondisi bendungan Wai Ela.

Dengan kondisi itu, tidak heran banyak orang berwisata ke bendungan yang berjarak 2,25 kilometer dari Negeri Lima tersebut . Mereka berenang di air sungai yang terbendung longsoran, memancing atau hanya berdiam saja menikmati panorama yang disuguhkan alam. "Bendungan alam Wai Ela tidak kalah dengan Danau Toba di Sumatera Utara," katanya.

Seperti diketahui, bendungan terbentuk setelah Sungai Wai Ela tertutup longsoran bukit Ulukhatu, 13 Juli 2012. Longsoran memiliki panjang 1.100 meter , lebar 300 m, dan tinggi 215 m.

Meski menjadi obyek wisata, Gubernur mengingatkan warga dan siapapun yang hendak berkunjung ke sana untuk waspada. Warga harus mengikuti arahan petugas dari Kementerian Pekerjaan Umum yang setiap hari mencek kondisi bendungan. Jika peringatan bendungan akan jebol dikeluarkan, warga diminta segera mengungsi dan siapapun tidak boleh mendekat.

Dalam rencana jangka panjang, Gubernur mengatakan bendungan alam Wai Ela akan dipermanenkan. Dengan begitu, bendungan bisa multifungsi, seperti untuk memasok kebutuhan air warga Pulau Ambon, pembangkit tenaga listrik, budidaya perikanan hingga tempat wisata. Kebutuhan dana untuk merealisasikan rencana ini sekitar Rp 200 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com