YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polres Gunungkidul membantah dugaan ada anggotanya yang melakukan pemukulan terhadap Rezza Eka W, seorang siswa SMA Dominikus Wonosari pada saat malam takbiran di depan Kantor DPRD Gunungkidul.
Kepala Polres Gunungkidul, AKBP Ihsan Amin menerangkan, tidak ada tindak pemukulan yang dilakukan petugas di lapangan terhadap Rezza. "Saat malam takbiran, anak itu baru jalan-jalan naik sepeda motor. Ia tidak memakai helm, tidak punya SIM dan blayer-blayer (memainkan gas), bahkan ia menerobos barisan polisi yang betugas mengamankan acara takbiran," terangnya, Sabtu (27/10/2012) kemarin.
Ihsan menambahkan, justru anggota polisi yang sedang bertugas nyaris tertabrak. Korban terjatuh sendiri, bukan terjatuh karena pukulan petugas Kepolisian yang sedang berjaga. "Anggota yang bertugas saat itu dalam keadaan pasif, malah polisi yang menolong melarikannya ke rumah sakit," paparnya.
Pihak Kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa yang membuat Rezza mengalami cidera kepala berat. "Kami masih akan terus menyelidiki apakah yang bersangkutan dalam keadaan mabuk saat mengendarai sepeda motor hingga terjadi kecelakaan," tegasnya.
Seperti yang diberitakan, saat ini Rezza Eka W dirawat di RS Bethesda, Yogyakarta dalam keadaan koma, karena mengalami cedera berat di bagian kepala akibat pukulan benda keras. Pemukulan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB Kamis malam, saat iring-iringan konvoi takbiran Idul Adha berlangsung. Menurut beberapa saksi pelaku pemukulan diduga dilakukan oleh petugas kepolisian yang saat itu sedang berjaga di sekitaran Kantor DPRD Gunungkidul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.