Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesaksian Warga soal Sosok Terduga Teroris di Madiun

Kompas.com - 27/10/2012, 16:36 WIB

MADIUN, KOMPAS.com - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota, menjaga ketat sebuah rumah kontrakan milik terduga teroris di Perumahan Puri Amarta Jalan Cokrobasonto, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2012), yang diduga berisi barang-barang berbahaya atau berbahan peledak.

Hingga pukul 15.00 WIB, rumah kontrakan yang sudah kosong tersebut serta sejumlah rumah dan lingkungan sekitar radius 100 meter telah dipasang garis polisi dan steril dari warga setempat.

Diduga, rumah tersebut dikontrak oleh terduga teroris Agus Anton Figian (31), warga Desa Sewulan Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, yang telah ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Petugas Polres Madiun Kota masih menunggu anggota tim Jihandak Brimob Madiun untuk memasuki rumah tersebut dan melakukan pemeriksaan.

Informasi dari berbagai sumber di lokasi kejadian menyebutkan tim Jihandak Brimob Madiun sengaja didatangkan karena dalam rumah tersebut diduga terdapat bahan-bahan berbahan peledak.

Tertutup

Sementara, salah satu warga penghuni Perumahan Puri Amarta, Hendra, mengaku kaget dengan kegiatan penjagaan ketat polisi di lingkungan rumahnya. Meski bertetangga, namun ia mengaku jarang ketemu dengan Agus Anton.

"Walaupun bertetangga, saya tidak kenal dengan orang itu. Soalnya orangnya pendiam dan tidak pernah berinteraksi dengan tetangga. Kalau ditanyai namanya, ia tidak mau jawab," ujar Hendra kepada wartawan.

Selain tertutup, lanjut Hendra, tetangga anehnya tersebut juga sering beraktivitas di malam hari. Rumah terebut juga sering didatangi oleh tamu pada malam hari.

Menurut Hendra, rumah kontrakan tersebut adalah milik seorang dosen, namun ia juga tidak tahu siapa nama dan alamatnya.

Terduga teroris Agus Anton Figian ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (26/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Agus Anton diduga terlibat jaringan teroris baru yang juga ditangkap di sejumlah wilayah lain, di antaranya di Jakarta dan Solo.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat terkait penangkapan dan penggerebekan rumah kontrakan Agus Anton Figian, mengingat Densus bb/Antiteror secara struktural berada langsung di bawah kendali Mabes Polri. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com