Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengais Rezeki Idul Kurban dari Jualan Arang

Kompas.com - 26/10/2012, 13:11 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda pada setiap Hari Raya Idul Adha di sepanjang trotoar Jalan Tambak, Jakarta Pusat, dan Jalan Manggarai Utara, Jakarta Selatan. Pemandangan baru tersebut adalah kemunculan puluhan pedagang arang dadakan.

"Arang, bang, bagus buat sate ntar malam," sapa Sofyan (38) saat Kompas.com melintas perlahan di depan lapaknya, di pojok Jalan Tambak, Menteng, Jumat (26/10/2012) siang.

Bersama puluhan warga sekitar Pegangsaan dan Manggarai lainnya, Sofyan rutin mengais rezeki dari jualan arang pada saat Idul Kurban. Mereka cukup jeli melirik ceruk kebutuhan warga yang meningkat untuk membakar daging hewan kurban.

"Sebentar juga pasti habis. Pasti banyak orang yang akan mencari ke sini," jelas Sofyan.

Ia menjelaskan, kebiasaan rutin di hari raya kurban ini sudah ditekuninya sejak remaja, jauh sebelum ia menikah. Karena kebiasaan tahunan tersebut, warga sekitar Manggarai, Menteng, Matraman, Tebet, dan Setiabudi, sudah mengetahui ke mana mereka harus mencari arang setelah mendapatkan jatah pembagian hewan kurban.

"Pembelinya bisa dari mana saja, tapi terutama yang sering lewat jalan ini," sambung ayah tiga anak itu.

Arang-arang tersebut dijajakan dalam kumpulan berukuran satu kiloan dan dibungkus kantong plastik kresek hitam. Per kantong dihargai Rp 5.000. Ada juga beberapa penjual yang menjajakan arang yang belum dibungkus. Arang-arang tersebut telah ditata diatas tempat pemanggangan.

"Nanti setelah ada pembelinya, baru ditimbang. Jadi arangnya bisa dipilih sendiri," kata Nunik, penjual arang di dekat Stasiun Manggarai. S

ebagaimana Sofyan, Nunik pun memastikan jualannya akan habis terjual. Menurutnya, pembeli akan ramai mendatangi lapak mereka pada sore hingga jelang malam. "Jam segini masih jarang. Nanti sore sampai malam pasti ramai pembelinya," pungkas Nunik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com