Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Penyelamatan Satwa Terdampar Perlu Segera Dibentuk

Kompas.com - 24/10/2012, 18:25 WIB
Khaerul Anwar

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com- Banyaknya jenis ikan yang dilindungi terdampar dalam perjalanan berimigrasi, mensyaratkan perlunya kelompok penyelamat mamalia itu, guna menghindarinya dari kematian, sekaligus media pendidikan bagi penduduk yang cenderung mengeksekusi, lalu mengonsumsi dan menjual dagingnya.

"Dari segi edukasi, penyelamatan satwa terdampar, seperti paus dan hiu, kita harus lebih memahami pola migrasi dan tingkah laku mamalia itu," ujar Rofi Alhanif, Kepala Seksi Jejaring Konservasi Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Rabu (24/10/2-12) sore, di Mataram.

Rofi, saat rehat Konferensi Nasional VIII Pengelolaan Sumber Daya Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil, mengatakan, penyelamatan satwa liar ini baru sebatas kegiatan volunteer. Untuk terbentuknya secara formal kini dalam proses inisiasi dengan berbagai pihak.

Kelompok Penyelamatan Satwa Terdampar hanya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, yang dibentuk tahun 2004.

Titik terdamparnya paus dan hiu meliputi Selat Bali, pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dari total kejadian terdamparnya satwa itu, hanya 20 persen selamat.

"Sisanya mati, karena sesampai di darat sudah sekarat," ujar Windia Adnyane, Pemerhati Penyu dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com