Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubah Masjid Almarkazul Diminati Perancang Aceh

Kompas.com - 23/10/2012, 21:46 WIB
Kontributor Aceh, Desi Safnita Saifan

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Kubah Masjid Almarkazul Islamiyah di Islamic Centre yang menjadi landmark Kota Lhokseumawe, kian diminati oleh perancang-perancang masjid hampir di seluruh pesisir utara Aceh, mulai dari Bireuen, Pidie, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Dipastikan, ratusan masjid baru dibangun menggunakan kubah dimaksud.

Hal itu diakui Ir.Razuardi Ibrahim, MT, advisor pengawas Mesjid Islamic Centre. Terletak di jantung ibu kota, keberadaan masjid yang megah dan berarsitektur motif warna-warni ini tampil dengan desain kubah berdasarkan sejarah perjalanan Islam ke Aceh melalui Persia, dan motif kerajinan motif taplak meja masyarakat Aceh.

Disebutkan, kubah itu terbuat dari glassfibre reinforcement cement (GRC), yakni suatu produk material konstruksi dari campuran, semen, pasir halus, serat fiber, dan bahan perekat yang dilapisi mozaik. “Disamping praktis, kubah ini mudah dibentuk sesuai ukuran saat pembuatannya di pabrik,” kata Razuardi, kepada Kompas.com, Selasa (23/10) sore.

Rahmatsyah Nusfi merupakan perancang kubah yang menghadirkan hingga sembilan kubah di Masjid Almarkazul Islamic. “Meskipun berbentuk sama, kubah-kubah itu terdiri dari tiga tipe ukuran,” tambah Razuardi.

Dia merinci, kubah utama dengan posisi tepat di tengah bangunan, berukuran paling besar sebanyak satu unit dengan diameter 19,5 dan tinggi 21,68 meter. Tipe kedua berdiameter 12,17 setinggi 13,9 meter, sebanyak empat buah. Sementara tipe ketiga berdiameter 8,64 dengan tinggi 8 meter sejumlah empat buah.

Kubah dimaksud dilengkapi tekstur pada puncaknya, dengan penangkal petir yang dibentuk serupa boh ru. Boh ru adalah perlengkapan raja-raja atau hulubalang Aceh terdahulu yang diikatkan dengan sutera kuning bersama kunci peti kerajaan yang diselempangkan di pundak.

“Akan tetapi boh ru pada masjid ini diberi motif bunga-bungaan yang banyak dijumpai pada benda-benda kuno peninggalan masa Kerajaan Aceh,” tukas Razuardi.

Diakuinya, selera masyarakat telah beralih dari kubah Gujarat yang terlihat pada masjid kebanggan masyarakat Aceh di Mesjid Raya Baiturahman Banda Aceh, ke kubah rahmat yang lebih mencirikan ke-Acehan.

Diharapkannya, kehadiran kubah rahmat di awal abad ke 21 akan mengubah cara pandang sebagian orang terhadap bentuk sebuah masjid yang tidak lagi terkekang keharusan dengan masjid berkubah Gujarat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com