Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dapat Nomor Urut, Pasangan Ilham-Aziz Berorasi

Kompas.com - 20/10/2012, 12:54 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Rapat pleno terbuka penentuan dan penetapan nomor urut pasangan calon peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Hotel Sahid, Makassar sempat diwarnai kericuhan, Sabtu (20/10/2012). Namun, beruntung aparat kepolisian yang berjaga segera mengamankan situasi dan menenangkan pendukung masing-masing pasangan calon.

Awalnya penentuan dan penetapan nomor urut pasangan calon dilakukan dengan cara diundi. Dimana, tahap pertama pasangan calon masing-masing mengambil bola dalam toples untuk mendapatkan nomor urut antrean. Setelah masing-masing pasangan calon mendapatkan nomor urut, mereka lalu mencabut nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel yang sengaja disembunyikan.

Saat pasangan calon masing-masing membuka nomor urutnya, pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mendapat nomor urut 1. Lalu pasangan calon gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mendapat nomor urut 2. Sedangkan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garudana) mendapat nomor urut ke-3.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulsel, Jayadi Nas lalu menetapkan nomor urut masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel. Menurutnya, setelah penetapan nomor urut, pihaknya akan menyosialisasikan dan melengkapi logistik untuk digunakan kampanye dan pada saat pemilihan pada 22 Januari 2013 mendatang.

"Setelah penetapan ini, KPUD Sulsel akan mencetak logistik sebelum kampanye. Lalu KPUD Sulsel mengumumkan dan mempersiapkan segalanya," kata Jayadi kepada wartawan usai penetapan nomor urut di ruang ballroom Hotel Sahid, Makassar.

Usai penetapan, satu-persatu pasangan calon bersama pendukungnya yang jumlahnya dibatasi keluar dari gedung. Namun, salah satu pasangan calon, yakni pasangan Ilham-Aziz ketika berada di halaman hotel Sahid melakukan orasi di depan pendukung pasangan calon lainnya. Spontan aksi itu menimbulkan protes dan sempat terjadi kericuhan.

Sekitar dua ratusan lebih personel kepolisian langsung mengamankan situasi dan berupaya menenangkan massa pendukung yang protes. Sementara itu, aparat kepolisian sempat mengamankan sejumlah senjata tajam berupa sangkur dan senjata soft gun dari pendukung salah satu pasangan calon. Senjata tersebut ditemukan, ketika pendukung diperiksa oleh aparat kepolisian saat memasuki ballroom lewat pintu yang dijaga ketat dan menggunakan alat metal detector.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Mudji Waluyo yang dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya hanya melakukan pengamanan dalam penetapan nomor urut. Hanya saja, dia sangat menyayangkan adanya salah satu pasangan calon yang melanggar aturan KPUD Sulsel tentang pelarangan berorasi usai penetapan nomor urut.

"Semuanya bisa dikendalikan. Hanya saja, saya sayangkan adanya salah satu pasangan calon yang melanggar aturan dengan berorasi dan bahkan menggunakan alat pengeras suara. Jelas itu menimbulkan reaksi dari pendukung pasangan lain. Kalau mengenai senjata tajam dan senjata soft gun yang ditemukan anggota belum saya dapat laporannya," kata Mudji.

***

Berita terkait dapat diikuti dalam topik: "PILGUB SULSEL"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com