Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Karapan Sapi Dipindah, Wisatawan Bingung

Kompas.com - 17/10/2012, 20:25 WIB

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Agenda wisatawan mancanegara (wisman) ke Pamekasan, Madura, terganggu lokasi pelaksanaan karapan sapi, setelah Gubernur Jawa Timur memindahkan pelaksanaan karapan dari Pamekasan ke Sampang.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Pemkab Pamekasan, Fadjar Santosa, Selasa (16/10/2012), menjelaskan, saat ini para wisman yang hendak menyaksikan pergelaran wisata budaya ke Pamekasan bingung. "Soalnya pergelaran wisata budaya tahunan di Pamekasan, Madura ini tidak dalam satu paket lagi, karena tempatnya sudah terpisah," katanya.

Keputusan Gubernur Jatim tentang pelaksanaan karapan sapi di Pulau Madura ditempatkan di lapangan Ketapang, Sampang, bukan di lapangan stadion Pamekasan.

Akibatnya, wisata budaya tahunan di Madura tidak dalam satu paket, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. "Ini yang menyebabkan para wisatawan dari berbagai mancanegara bingung untuk datang ke Pamekasan guna menyaksikan paket wisata budaya tahunan itu," katanya.

Fadjar menuturkan, beberapa waktu lalu, dirinya sempat menerima telepon dan Kedutaan Besar Amerika Serikat tentang rencana mereka untuk menyaksikan wisata budaya berupa sapi sonok, pergelaran seni tradisional Madura bertema "Semalam di Madura" serta karapan sapi di Pamekasan.

Akan tetapi karena lokasi pelaksanaan karapan sapi dipindah, rombongan dari Kedutaan Besar Amerika serta sejumlah wisman itu kini mengaku bingung untuk datang ke Madura.

Sesuai dengan paket wisata yang ditawarkan oleh biro perjalanan wisata, setahun sebelumnya, rencana pergelaran wisata budaya dalam satu kabupaten, yakni di Pamekasan.

Namun, faktanya tidak, karena lokasi pelaksanaan karapan sapi berada di Sampang, sedangkan wisata budaya lainnya seperti sapi sonok dan pementasan kesenian tradisional "Semalam di Madura" ditempatkan di Pamekasan.

"Jadi para wisman itu kini mempertimbangkan kembali untuk datang ke Pamekasan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," tambah Fadjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com