Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTP Palsu, Modus Baru Calo Tiket KA

Kompas.com - 17/10/2012, 15:58 WIB
Joe Leribun

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Untuk meningkatkan mutu pelayanannya, PT Kereta Api Indonesia menerapkan sistem boarding pass dalam penjualan tiket kereta api sehingga satu kursi disediakan untuk satu karcis. Di samping sebagai bentuk reformasi dalam sistem perkeretaapian Indonesia, sistem ini juga mengurangi praktik percaloan tiket yang marak terjadi di beberapa stasiun kereta api.

Namun, sepertinya oknum yang menjual tiket di luar loket dan agen resmi penjualan tiket kereta api tidak kapok. Beberapa hari terakhir ini, ada beberapa penumpag kereta api yang terpaksa dibatalkan keberangkatannya karena didapati menggunakan KTP palsu dalam membeli tiket kereta api.

Nama dan alamat serta identitas lain yang tertera dalam tiket sesuai dengan yang ada pada KTP, tetapi setelah diperiksa ternyata yang digunakan penumpang adalah KTP palsu.

"Petugas kita, kan, setiap hari kerja di loket periksa KTP. Jadi ketahuan kalau ada yang menggunakan KTP scan," jelas Kepala DAOP I PT KAI Udin Saepudin di Stasiun Senen, Rabu (17/10/2012).

Menurut dia, para calo ini seakan berinovasi seiring berkembangnya sistem boarding pass kereta api. Dari keterangan beberapa calo yang telah tertangkap, Udin mengetahui bagaimana modus baru ini berjalan.

Para calo membeli beberapa tiket secara online menggunakan KTP palsu, lalu KTP-nya di-scan. Saat hendak menjual tiket kepada korban, mereka menawarkan tiket sekalian dengan KTP palsunya sehingga memenuhi persyaratan saat boarding pass. Modus lain, pada KTP palsu tersebut ditempelkan foto korban.

"Itu kalau jeda waktu keberangkatannya masih jauh," jelas Udin.

Menurut Udin, kemungkinan memang ada beberapa penumpang yang korban modus ini yang lolos dari cekalan petugas.

"Bisa saja ada yang lolos, apalagi kalau antreannya padat, petugas kan periksa secara manual, bisa saja ada yang lolos. Sejak mengetahui modus ini kami bekerja lebih teliti lagi," jelas Udin.

Menurut Udin, sudah ada sembilan tiket dinyatakan hangus dalam dua hari terakhir karena penumpangnya menggunakan identitas palsu.

"Rata-rata mereka tujuannya ke Malang dan Surabaya," lanjut Udin.

Para calo yang masih berkeliaran di beberapa stasiun kereta api ini pada umumnya mengincar calon penumpang yang belum mengenal sistem penjualan tiket kereta api. Karena ketidaktahuan, mereka terjebak tawaran para calo yang menurut para calon penumpang sebagai sebuah kemudahan dalam memperoleh tiket.

"Kebanyakan yang bermasalah itu penumpang awam. Mereka ga tau tentang sistem penjualan tiket kereta, biar mudah akhirnya terima aja tawaran para calo," jelas Udin.

Karena ketidaktahuanya, para calon penumpang akhirnya membayar hingga tiga kali lipat dari harga tiket yang sebenarnya. Lalu, tiket tersebut dinyatakan hangus karena tidak sesuai dengan identitas asli penumpang.

"Ada tiket harga Rp 30.000, dijual calo Rp 120.000, udah gitu kasihannya lagi tiketnya hangus karena enggak sesuai identitas," jelas Udin.

Untuk mengantisipasi praktik-praktik percaloan ini, Udin mengingatkan masyarakat agar membeli tiket kereta api pada agen-agen resmi dengan menggunakan kartu identitas pribadi calon penumpang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com