BATAM, KOMPAS.com - Keinginan Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan mempercepat perekaman data e-KTP tidak didukung operator lapangan. Warga mengaku kesulitan merekam data.
Salah seorang warga Batam Centre, Niko Laka mengatakan, keluarganya datang ke gerai perekaman data di Mal BCS pada Selasa (16/10/2012) malam. Saat itu, ada lima warga menunggu giliran. "Saya tanya, apakah bisa merekam data. Petugas menolak dengan alasan sudah penuh," ujarnya, Rabu (17/10/2012) di Batam, Kepulauan Riau.
Niko menyatakan terkejut dengan pernyataan petugas. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan pernah menyatakan gerai perekaman buka sampai pukul 24.00 setiap hari. Hal itu untuk mempercepat penuntasan perekaman data yang sampai 15 Oktober 2012 baru merekam 55 persen dari 707.430 penduduk wajib KTP.
"Saya bisa memahami harus antre kalau banyak orang. Semalam hanya lima orang menunggu dan jadwal operasional masih tersisa lima jam," ujar Niko.
Ia menilai sikap petugas perekaman tidak sejalan dengan keinginan wali kota. Dengan kondisi itu, wajar hampir separuh warga Batam belum kunjung merekam data. Padahal, perekaman data harus tuntas pada 31 Oktober 2012.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.