Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Keluarga Wakil Bupati, Oknum PNS Menipu

Kompas.com - 11/10/2012, 20:44 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Oknum pegawai negeri sipil Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berinisial RS (42), diduga melakukan penipuan dengan menjanjikan korbannya akan menjadi pegawai negeri dengan syarat membayar sejumlah uang.

Kasus dugaan penipuan ini terkuak setelah salah satu korban bernama Abrar (42) yang merupakan mantan teman sekolah pelaku, menghubungi Kepala BKD Syamsul untuk mengonfirmasi kebenaran untuk menjadi PNS harus menyetor sejumlah uang.

"Saya kontak Pak Syamsul, soalnya pelaku sebut-sebut bahwa soal ini Pak Syamsul sudah tahu. Pak Syamsul bilang tidak benar itu. Bukan cuma itu pelaku juga mengaku punya hubungan keluarga dengan ibu wakil bupati," kata Abrar.

Menurutnya, korban sudah memberikan uang kepada pelaku sebesar Rp 5 juta, kemudian pelaku meminta lagi uang sebesar Rp 1,6 juta. Total uang yang sudah diberikan kepada pelaku sebesar Rp 6,5 juta.

Tak selang beberapa lama, pelaku meminta uang lagi sebesar Rp 1,5 juta dengan berbagai macam alasan. Di permintaan ketiga inilah korban mulai curiga. Korban akhirnya berkoordinasi dengan Kepala BKD Syamsul bagaimana menjebak pelaku.

Akhirnya pada Rabu siang, RS berhasil ditangkap saat yang bersangkutan hendak menerima uang Rp 1,5 di Jalan Emi Saelan, Kecamatan Palu Selatan. Pelaku ditangkap Kepala BKD Syamsul dan Sekretaris Dinas Perhubungan Sigin Sukmayadi beserta beberapa staf lainnya. Pelaku langsung digiring ke mobil menuju kantor BKD Sigi.

RS merupakan staf Dinas Perhubungan Sigi. Menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Sukmayadi, RS mempunyai rekam jejak yang buruk.

"Jarang masuk kantor, 2011 lalu sudah lima surat teguran kita kasih. Tapi tidak ada perubahan sampai akhirnya kita dengar kasus ini," kata Sukmayadi.

Untuk meyakinkan bahwa pelaku adalah keluarga dari ibunda Wakil Bupati Sigi, Syamsul langsung menelpon Wabub Sigi Livingstone Sango.

"Pak wabup membenarkan jika RS adalah keluarganya ibu. Saat beliau tahu permasalahannya, Bapak kaget dan langsung memerintahkan cari itu," jelas Syamsul.

Menurut Syamsul, pihaknya akan mengambil keterangan pelaku terlebih dahulu. Menurutnya, ia belum buru-buru untuk melaporkan pelaku kepada polisi karena namanya disebut-sebut dalam aksi penipuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com