Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipuan Berkedok Bansos Pertanian Marak di Wonosobo

Kompas.com - 09/10/2012, 11:34 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com — Upaya penipuan berkedok program bantuan sosial di sektor pertanian sedang marak di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sedikitnya empat lurah hampir menjadi korban penipuan dengan modus serupa.

Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Wonosobo Tri Wahyu Utomo, Selasa (9/10/2012), mencontohkan, seseorang yang mengaku bernama Ir Siswanto yang mengatasnamakan Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo beberapa waktu lalu menghubungi Lurah Jaraksari Ahmad Nuri Utomo.

Intinya, Siswanto tengah berupaya mencairkan dana bantuan sosial (bansos) pertanian sekitar Rp 300 juta untuk Kelurahan Jaraksari. Bantuan tersebut harus segera dicairkan agar tidak sampai hangus karena lewat waktu yang ditentukan.

Untuk keperluan mendesak itu, Siswanto meminta Nuri segera menyiapkan surat keputusan, rekening bank, dan sejumlah uang sebagai persyaratan pencairan. Beruntung  Nuri tak langsung menyanggupi, tetapi segera menghubungi Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Dispertan) Kabupaten Wonosobo.

Dari keterangan yang diperoleh ternyata Dispertan Wonosobo tidak mengadakan kegiatan bansos yang disebutkan. Nuri pun sadar hampir saja menjadi korban penipuan.

"Setelah kami cek ternyata kejadian serupa juga dialami Lurah Kramatan, Lurah Sambek, dan Lurah Kejiwan. Semua di Kecamatan Wonosobo," ujar Tri.

Tri menambahkan, pihaknya menerima laporan lisan mengenai upaya penipuan tersebut tanggal 1-3 Oktober. Selain mengatasnamakan Dispertan Kabupaten, oknum tersebut juga mengatasnamakan Dinas Pertanian Provinsi Jateng dan Kementerian Pertanian. Modusnya sama, yaitu bansos sebesar Rp 250 juta-Rp 350 juta yang harus dicairkan segera.

Penelepon juga meminta persyaratan berupa sejumlah uang demi memuluskan pencairan dana. "Untuk menghindari jatuhnya korban, kami mengeluarkan surat edaran berisi imbauan yang ditujukan kepada semua camat se-Wonosobo agar disampaikan ke seluruh lurah maupun kepala desa di masing-masing wilayah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com