Siswa Singapura Himpun Uang Bantu SD di Lamongan

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 5.000 siswa di Singapura menyisihkan uang saku mereka hingga setahun terkumpul senilai Rp 1,2 miliar. Uang itu digunakan untuk membantu penyediaan alat pembersih dan penjernih air agar siap dikonsumsi untuk anak-anak. Alat instalasi penjernih air itu diantaranya disumbangkan ke  SD Negeri Inti Made 3 Kelurahan Made Mulyo di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.     

Kepala SD Negeri Inti Made 3 Kastini Sutji Rahayu, Senin (8/10/2012) menuturkan dengan kapasitas air baku PDAM sebanyak 350 liter, untuk menghasilkan air siap minum pada alat penjernih air ada dua tabung filter yang berisi kassa bebas bakteri. Setiap bulan alat itu akan diservis langsung teknisi dari Singapura. Mereka akan memantau selama 2-3 tahun sambil memberikan pelajaran kepada siswa terkait budaya hidup bersih.

"Kami bersyukur sekolah kami terpilih menerima bantuan. Paling tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih siap minum," tuturnya. Senior Manager Singapore International Foudation (SIF), Joanne Lin menuturkan, secara keseluruhan bantuan yang diberikan dalam bentuk 150 set alat pembersih air siap minum dan tiga unit tangki air. Pihaknya mengirimkan 10 sukarelawan yang akan merawat dan memperbaiki alat itu. SIF melibatkan tujuh guru dari Pioneer Secondary School Singapura. Sekolah itu berhasil menghimpun dana senilai Rp 1,2 miliar dari para siswa selama setahun.

Guru-guru itu akan memberikan pelajaran budaya hidup bersih untuk siswa di Lamongan. Sedang Jacqueline Tan dan tujuh stafnya dari Metro Departement Store menjajaki investasi. Alat penjernih air di SD Inti Made 3 telah dicoba pada 4 Oktober lalu. Bupati Lamongan Fadeli meminum air hasil penjernihan. "Kami berharap alat itu bisa untuk menjernihkan air baku dari sungai sehingga bisa mengatasi kekurangan air bersih di Lamongan," tuturnya.