Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Hujan Buatan Perlu Dibenahi

Kompas.com - 07/10/2012, 22:10 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

PALEMBANG, KOMPAS.com - Guna meningkatkan efektivitas dalam meredam gangguan kabut asap, program hujan buatan akan dibenahi. Program hujan buatan diharapkan tak lagi diturunkan ketika gangguan kabut asap telah berlangsung, namun di awal dan akhir musim kemarau.

Hal ini dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F Heru Widodo di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (7/10/2012) usai pelaksanaan hujan buatan hari pertama di provinsi tersebut.

"Selama ini hujan buatan di satu daerah dilaksanakan terus-menerus selama 15-60 hari. Ke depan mungkin akan dibuat di awal dan akhir musim kemarau sehingga bisa mencegah kebakaran lahan dan memadamkan di akhir," katanya.

Menurut Heru, di beberapa negara yang telah sering melakukan hujan buatan, program ini telah dibuat dalam sistem terpadu sebagai manajemen air. Artinya, hujan buatan telah menjadi bagian dalam siklus air di daerah tersebut. Hujan buatan di Indonesia telah dimulai belasan tahun lalu.

Saat ini, makin banyak daerah meminta hujan buatan terkait kekeringan maupun kebakaran lahan. Selain dilaksanakan di enam provinsi yang mengalami kebakaran lahan, hujan buatan juga dilakukan di beberapa daerah yang mengalami kekeringan, baik untuk mengisi waduk maupun membasahi lahan kering.

Untuk tahun ini, UPT Hujan Buatan BPPT terbagi atas empat tim yang masing-masing difasilitasi oleh pesawat kecil untuk menebar bibit semai. Di Sumsel, digunakan pesawat CASA 212-200 milik TNI Angkatan Udara. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com