Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kendaraan Rusak di Makassar, BBM Premiumkah Penyebabnya?

Kompas.com - 07/10/2012, 17:24 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com Belakangan ini, di Makassar, Sulawesi Selatan, banyak kendaraan roda dua ataupun roda empat mengalami kerusakan pada klep mesinnya. Mekanik bengkel mengungkapkan, klep yang bengkok itu disebabkan oleh bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Sayed Afdal, mekanik Bengkel Catur Putra Motor di Jalan Pengayoman, Makassar, menjelaskan, klep mesin bengkok karena kadar oktan yang rendah pada BBM jenis premium. Ia mengaku sudah berkonsultasi dengan beberapa mekanik di sejumlah bengkel besar di Makassar.

"Selama dua minggu terakhir, saya sudah servis belasan motor dengan kerusakan yang sama, semua motor yang mogok masuk di bengkel klepnya bengkok. Sedangkan persediaan sparepart klep di Makassar habis. Saya sudah cari ke mana-mana klep dan berkoordinasi dengan bengkel lainnya, tapi semuanya mengaku kehabisan. Sebab, banyak motor yang diservis di bengkel lain di Kota Makassar mengalami kerusakan yang sama," ungkap Afdal kepada kompas.com, Minggu (7/10/2012).

"Saya pernah servis motor dan sudah ganti klepnya. Tapi, keesokan harinya motor tersebut kembali rusak dengan klep bengkok setelah mengisi premium di  SPBU (stasiun pengisian bahan bakar untuk umum). Jadi, saya perbaiki lagi dan menyarankan agar mencoba menggunakan pertamax, eh, ternyata motor itu bagus dan tidak lagi rusak. Kerusakan klep bukan saja dialami pada kendaraan roda dua, tapi banyak juga temanku mobilnya rusak pada klep setelah menggunakan premium," terang Afdal.

Sementara itu, staf Hubungan Masyarakat (Humas) PT Pertamina Region VII Makassar, Wawan, yang dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengaku belum mengetahui hal tersebut. "Memang ada laporan seperti itu, tapi saya belum tahu persis masalahnya apa. Coba hubungi Pak Iswahyudi (Sales Representative Rayon I) yang pernah melakukan peninjauan di SPBU," tandasnya.

Namun, saat Iswahyudi dikonfirmasi melalui telepon selularnya, ia mengaku tidak mengetahui hal itu. Dia meminta wartawan kembali menghubungi Humas. "Saya belum tahu itu. Coba hubungi Humas ebab aturannya sekarang satu pintu di PT Pertamina," ujar Iswahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com