Bayi Lahir Tanpa Kaki dan Tangan

SAMPANG, KOMPAS.com — Pasangan suami istri Abdus Salam (30) dan Mufarrohah (27), warga Dusun Camplong, Desa Pekalongan, Kecamatan Kota, Sampang, Jawa Timur, sangat terkejut setelah anak ketiga mereka lahir tanpa tangan dan kaki.

Terlebih lagi, Mufarrohah sama sekali tidak mengalami atau merasakan kejanggalan saat mengandung anak perempuan yang dinamai Siti Solehah itu.

Ditemui di kediamannya, Jumat (5/10/2012), suami istri ini masih terlihat terpukul. Mufarrohah sesekali meneteskan air mata saat melihat kondisi putrinya itu, sementara Abdus Salam mencoba menenangkan istrinya.

Kepada Kompas.com, Abdus Salam menuturkan bahwa Mufarrohah terbilang rajin memeriksakan kondisi kehamilannya saat ini, bahkan jauh lebih intensif jika dibandingkan dua kehamilan pertamanya.

Terlebih lagi melalui program Jaminan Persalinan atau Jampersal, semua pemeriksaan yang dilakukan bidan desa bisa dijalani tanpa biaya.

"Istri dan saya sendiri tidak ada firasat apa pun terkait kelahiran anak yang ketiga ini. Bahkan, pemeriksaan kesehatan rutin kepada bidan desa," kata Abdus Salam.

Abdus Salam yang sehari-hari bekerja serabutan ini mengatakan, istrinya juga tak pernah mengonsumsi obat-obatan, serta makanan atau minuman yang mengandung banyak zat kimia.

"Makanan biasa-biasa saja setiap hari karena memang kondisi ekonomi kami pas-pasan. Hanya, istri saya tidak pernah USG ke dokter spesialis," ungkapnya.

Meskipun terlahir cacat, kondisi bayi pasangan ini cukup sehat dengan bobot 2,5 kg. Abdus Salam kini hanya bisa pasrah dan meyakini kondisi tersebut adalah ujian dari Tuhan agar keluarganya bisa lebih bersabar dalam merawat bayi itu.

"Meskipun cacat, dia tetap anak saya dan saya akan tetap merawatnya sampai dewasa. Sebab, kami juga sama-sama tidak tahu ada apa di balik rencana Tuhan," tandasnya.

Dua anak sebelumnya dari pasangan ini, yakni Muhammad Fahrul (8) dan Siti Sufia (10), lahir dengan kondisi normal. Keduanya kini sudah duduk di bangku sekolah dasar.