Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa buat Istri Simpanan, Wali Kota Mengeluh

Kompas.com - 05/10/2012, 07:09 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Wali Kota Probolinggo HM Buchori mengeluhkan penyalahgunaan rumah susun sewa (rusunawa) yang sejatinya digunakan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, tetapi ternyata ditempati seseorang bermobil mewah. Bahkan, kata Buchori, rusunawa digunakan sebagai tempat transit oleh pria yang memiliki dua istri, alias istri simpanan.

"Istri yang satu ditempatkan di rusunawa, istri satunya lagi ditempatkan di rusunawa satunya. Itu pemanfaatannya disalahgunakan. Mereka dulu menempatinya tanpa sepengetahuan saya. Karena itu, siapa saja yang akan menempati rusunawa yang baru di Jalan Semeru harus melalui saya dulu. Nanti akan saya seleksi dan verifikasi. Masak punya mobil mewah tinggal di rusunawa?" katanya kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2012).

Tak hanya penyalahgunaan rusunawa I dan II, pembangunan rusunawa III di Jalan Semeru juga bermasalah. Buchori menjelaskan, dirinya mendapat keluhan dari salah satu elemen masyarakat dan anggota Forum Pimpinan Daerah. "Salah satunya adalah belum dibayarnya bahan material bangunan dan gaji karyawan. Lingkungan sekitar mengeluhkan pembangunan itu. Pada saat peletakan batu pertama, camat dan lurahnya saja tidak diundang, enggak pamit sama tuan rumah. Itu sudah tidak benar. Bagi saya, enggak masalah proyek itu distop," katanya.

Selain itu, lanjut politisi PDIP ini, pembangunan rusunawa III juga sudah melewati batas waktu yang ditentukan dan kualitas pembangunannya juga dipertanyakan. Oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Imanto, pembangunannya ditargetkan selesai dalam tiga minggu. "Tapi, itu tak mungkin selesai," sambung Buchori.

Meski banyak mengundang masalah, Buchori menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap rusunawa cukup baik. Semua rusunawa di Kota Probolinggo penuh dan ditempati masyarakat. Padahal, di daerah lain, ada rusunawa yang jumlah penghuninya lebih kecil dari jumlah kamar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com