Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Masuk Kota, Ratusan Sopir Angkot Mogok Massal

Kompas.com - 04/10/2012, 21:16 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Uji coba pengalihan jalur angkutan umum untuk mengurangi kemacetan panjang kendaraan di jalur lintas barat Sulawesi dan sejumlah ruas jalan di kota Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Kamis (4/10/2012), mendapat penolakan keras para sopir angkutan umum. Ratusan sopir menggelar aksi mogok hingga memacetkan arus lalu lintas di jalur barat Sulawesi.

Para sopir keberatan dialihkan ke jalur baru dengan alasan jalur tersebut dinilai sepi penumpang. Kondisi jalan yang sempit dan tidak diaspal juga menyulitkan kendaran melalui jalur baru itu.

Uji coba pengalihan jalur angkutan antarkota dan kabupaten di Wonomulyo langsung mendapat protes keras para sopir. Para sopir itu memarkir kendaran mereka di dua sisi jalur lintas barat tak jauh dari Pasar Sentral Wonomulyo. hal itu mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas.

Sejumlah sopir angkutan umum sempat terlibat berdebat dengan belasan petugas LLAJR yang bertugas mengalihkan para sopir ke jalur baru. Para sopir meminta Dinas Perhubungan meninjau ulang kebijakan yang dinilai tidak ekenomis bagi masyarakat dan anak-anak sekolah ini.

Para petugas LLAJR menegaskan bahwa upaya pengalihan jalur itu bertujuan menertibkan kemacetan kendaraan akibat volume kendaraan di jalur tersebut. Namun, para sopir tidak dapat menerima alasan itu dan enggan memindahkan kendaraan mereka. Hal itu mengakibatkan kemacetan panjang dan penumpang pun telantar. Karena kondisi kurang menguntungkan, petugas LLAJR akhirnya bersedia membuka rute kembali seperti semula hingga sopir angkutan bisa beraktivitas seperti semula.

Alimuddin, sopir angkot Polewali-Wonomulyo, menilai bahwa pengalihan jalur tersebut sangat meresahkan, tidak hanya bagi para sopir, tapi juga ribuan anak sekolah yang setiap hari menggunakan jasa angkot. Karena pemindahan jalur itu, kata Alimuddin, anak-anak sekolah itu harus mengeluarkan biaya tambahan karena harus berganti angkutan menuju sekolah.

"Kami keberatan selain karena kondisi jalan yang tidak layak dilalui, juga ada ribuan anak sekolah harus naik angkutan kota dua kali sebelum sampai ke sekolah mereka akibat kebijakan baru ini," ujar Alimuddin.

Salah satu petugas LLAJR, Bahtiar, mengatakan, uji coba pengalihan rute angkot itu sudah diadakan selama tiga hari untuk mengurangi kemacetan di jalur lintas barat dan sejumlah ruas jalan di Kota Wonomulyo. Ia meminta kesabaran dan pengertian para sopir atas kebijakan tersebut.

"Ini kan baru uji coba. Kalau ternyata itu tidak efektif, maka kita tentu akan mengubah kembali. Karenanya, kita minta kesabaran sopir demi keamanan dan ketertiban semuannya," ujar Bahtiar.

Tak tahan menghadapi desakan ratusan sopir yang menggelar mogok di sepanjang jalur lintas barat, petugas akhirnya bersedia membuka kembali jalur seperti semula ddan membiarkan kendaraan berjalan seperti sebelumnya. Namun Dinas Perhubungan menyatakan, keputusan pengalihan arus lalu lintas di jalur batu yang sudah diatur akan tetap dilaksanakan sampai ada keputusan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com