Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Repatriasi, Solusi Tuntaskan Persoalan Warga Eks Timtim

Kompas.com - 02/10/2012, 21:50 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Pengiriman kembali ratusan warga eks Timor Timur atau Timtim ke tanah asalnya atau repatriasi ke Timor Leste merupakan jalan keluar yang terbaik mengatasi penuntasan persoalan yang selama ini dialami sejak memilih menjadi warga negara Indonesia pada tahun 1999 silam.

Hal tersebut disampaikan wakil koordinator Circle of Imagine Society (CIS) Timor, wilayah Atambua, Deonato Moreira, Senin (1/10/2012) kemarin. Menurut Moreiro warga yang melakukan rapatriasi kebanyakan yang berprofesi sebagai petani atau wiraswasta yang tidak punya penghasilan tetap.

"Repatriasi menjadi jalan satu-satunya dalam penyelesaian masalah yang selama ini dialami oleh warga eks Timtim khususnya bagi mereka yang petani, sedangkan kalau yang PNS, TNI/Polri tidak ada masalah karena mereka punya penghasilan tetap setiap bulannya," kata Moreira.

Lanjut Moreira, persoalan utama yang krusial bagi warga eks Timtim adalah lahan, sedangkan rumah adalah pelengkap sehingga bila bantuan rumah sampai ratusan ribu rupiah pun, tapi mereka tidak memiliki lahan, tetap saja sia-sia dan persoalan warga eks Timtim tidak akan selesai.

Karena itu, menurut Moreira, pemerintah pusat harus tegas dan serius untuk memberi ruang kepada warga eks Timtim menentukan pilihan mereka sendiri dengan mendukung program repatriasi dari pada bangun rumah tapi tidak ditempati.

Data CIS untuk warga eks Timtim yang telah melakukan repatriasi terhitung sejak tahun 2009 sampai dengan 2012 tercatat sudah lebih dari ratusan orang yakni tahun 2009 sebanyak 60 KK, tahun 2010 sebanyak 13 KK yang terdiri dari 44 jiwa, tahun 2011 sebanyak 25 yang terdiri dari 67 jiwa dan tahun 2012 sebanyak 6 KK yang terdiri dari 18 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com