Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perombakan Kabinet, Jokowi Pasti "Kulo Nuwun"

Kompas.com - 30/09/2012, 16:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengenai perombakan kabinet atau struktur pemerintahan di tubuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dengan gubernur DKI yang baru, Joko Widodo, diprediksi akan berjalan kondusif. Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama juga sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.

"Pak Jokowi pasti kulo nuwun dulu sebelum perombakan. Pak Jokowi cukup demokratif menurut saya. Saya kenal dia dua kali. Dia relatif mampu mempraktikkan nilai demokrasi dengan membujuk, persuasi," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu, (30/9/2012).

Selain itu, Siti mengatakan, sikap kepemimpinan Jokowi juga terlihat dengan cara persuasif dan itu sudah terbukti di Solo dengan tidak ada konflik internal yang muncul ke permukaan. "Leadership dia itu terasakan, dengan ajakan. Dia bisa memaafkan siapa pun yang tidak mendukung dia kemarin menjadikan birokrasi," katanya.

Pasca-pemenangan pasangan Jokowi-Basuki sebagai pemimpin baru di Pemprov DKI Jakarta, rumor perombakan di jajaran petinggi mulai memanas. Menurut rumor yang beredar, sekretaris daerah yang saat ini menjabat, Fadjar Panjaitan, akan diganti. Fadjar Panjaitan (57) sudah memasuki masa perpanjangan. Keempat nama pejabat yang namanya kerap disebut berpeluang menggantikan posisi Fadjar adalah Asisten Pemerintahan Sylvana Murni, Asisten Pembangunan Wiriyatmoko, Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, dan Deputi Gubernur Syahrul Effendi.

Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pada Pasal 122, Gubernur mencalonkan tiga nama untuk Sekda dan diusulkan melalui Kementerian Dalam Negeri. Dengan ciri khas kepemimpinannya secara persuasif itu, diyakini oleh Siti, apabila terjadi perombakan kabinet di tubuh Pemprov DKI, akan berjalan lancar dan tidak ada konflik berarti yang dapat memecah Pemprov DKI.

"Yang penting, selama dia mampu menjadikan manajerial, dia pasti mendapat dukungan cukup," katanya.

Selain itu, Jokowi juga diprediksi tidak akan mengalami shock culture di Jakarta. Karena, seperti yang diketahui, Jokowi berasal dari Solo dan berhasil menjadi wali kota di Solo dengan penduduk yang juga mau didengar olehnya. Tentunya, penduduk di Jakarta dengan Solo sangat berbeda jauh. Namun, Siti memprediksi Jokowi mampu beradaptasi dengan hiruk pikuk lingkungan Jakarta.

"Birokrasi itu sama, karakternya sama. Adanya dynamic mechanism, power culture, patronase. Semua itu sama dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.

Berita terkait dapat diikuti di topik: PILKADA DKI 2012

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com