Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Menghipnotis Pemilih di Pilkada DKI 2012

Kompas.com - 30/09/2012, 15:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012 dinilai berhasil dan berjalan demokratis. Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta (KPU DKI Jakarta) juga telah menetapkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2012-2017 pada Sabtu (29/9/2012) kemarin.

Secara keseluruhan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012 telah berjalan sukses dan relatif demokratis. Media merupakan salah satu faktor terpenting dalam pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012. "Media dapat menghipnotis masyarakat untuk memilih salah satu pasangan calon karena media dapat menggiring sudut pandang masyarakat," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (30/9/2012).

Dia juga menyebutkan adanya sisi negatif dan sisi positif media dalam pemberitaan Pilkada DKI 2012. Sisi positifnya, media mampu mengawal Pilkada DKI Jakarta dari awal hingga akhir sehingga pelaksanaan bisa berjalan transparan. Dari sisi negatifnya, tidak ada pertanggungjawaban. Seperti munculnya isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak ada yang bertanggung jawab.

"Itu yang harus kita waspadai," katanya.

Siti juga mengatakan, baik KPU DKI Jakarta maupun Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) sudah melakukan terobosan dibandingkan Pilkada DKI Jakarta pada 2007.

"Salah satu contohnya adalah warga diundang untuk mengawal dan berpartisipasi aktif dalam pemilu kali ini. Tidak hanya itu, Pilkada kali ini juga memberikan pembelajaran yang memaksa KPU dan Panwaslu untuk lebih transparan," ujarnya.

Dia juga mengapresiasi pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012 yang berjalan lancar dan demokratis. Terlebih, pelaksanaannya juga relatif demokratis dan transparan.

"Tentunya ini pencapaian yang menyenangkan, meskipun ada catatan kecil kekurangan penyelenggaraan," kata Siti Zuhro.

Selain itu, Pilkada DKI Jakarta 2012 semakin menguatkan konteks demokrasi, khususnya bagi masyarakat Jakarta. "Masyarakat sudah tidak bisa diatur lagi oleh partai politik, ketika warga tidak lagi mengikuti elite politik. Demokrasi sudah berpikir jernih sehingga nuansa damai dan nilai-nilai demokrasi yang dikedepankan," kata Siti Zuhro.

Berita terkait dapat diikuti di topik : PILKADA DKI 2012

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com