Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan e-KTP Ricuh, Petugas Nyaris Dikeroyok

Kompas.com - 27/09/2012, 20:50 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur berlangsung ricuh, Kamis (27/9/2012).

Kericuhan terjadi dua kali yakni pada pukul 08.30 Wita dimana ratusan warga yang antre sambil berdesakan sempat beradu mulut dan nyaris adu jotos dengan petugas. Lalu pada pukul 12.00 Wita, seorang petugas pembuat e-KTP yang memarahi warga nyaris dikeroyok warga lain, tetapi beruntung bisa dilerai oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja TTU.

"Kami sudah antre dari kemarin tetapi sampai sekarang ini pun belum dapat kesempatan untuk foto e-KTP, padahal kami sudah datang dari pukul 06.00 Wita. Bukan kami yang kemarin dilayani terlebih dahulu, tetapi malah warga yang baru datang ini, petugas langsung melayani mereka sehingga kami tidak puas dan protes pada petugas," kata Yanto, warga Kelurahan Kefamenanu Tengah, Kamis (27/9/2012).

Karena itu, yanto berharap para petugas harus lebih maksimal lagi dalam bekerja dan melayani warga yang datang. Selain itu menurutnya, jumlah petugas harus ditambah lagi sehingga bisa mengimbangi jumlah warga yang banyak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Alex Sau, warga lainnya menganggap pelayanan petugas pembuat e-KTP kurang prima dan terkesan tidak berpedoman pada aturan. Menurutnya, banyak warga yang kecewa karena harus antre berhari-hari.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Camat Kota Kefamenanu Yonas Tameon kepada Kompas.com mengatakan kericuhan terjadi akibat adanya kesalahpahaman antara warga dengan petugas dan keterbatasan peralatan.

"Kejadian siang tadi itu karena warga yang baru saja datang hari ini, meminta kepada petugas agar mendahulukan mereka. Padahal banyak warga lainnya yang kemarin tertunda mendapat giliran pertama hari ini. Sedangkan kendala teknis yang membuat pelayanan terkesan lambat karena dari lima komputer yang beroperasi, awalnya hanya dua unit saja yang baru bisa digunakan untuk melayani 34.000 jiwa untuk Kecamatan Kota," kata Yonas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com