Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Transportasi Haji di Mekkah, Lancar

Kompas.com - 25/09/2012, 23:22 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com - Pelaksanaan simulasi angkutan haji dari sejumlah pemondokan ke lokasi terdekat Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, dengan menggunakan dua bus merk Saptco berwarna merah, berlangsung lancar.

"Pelaksaan simulasi berjalan lancar, meskipun cuaca di siang hari bersuhu 43 derajat Celsius (tertinggi) dan 28 derajat Celsius (terendah), serta kelembaban udara (humidity) 18 persen, Selasa ini," ujar Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah Kementerian Agama, Deny Kusdaryana, di Mekkah, Selasa (25/9/2012) ini.

Deny ikut bersama seratusan petugas pelayanan haji Mekkah dalam simulasi transportasi tersebut.Ia mengatakan bahwa aktivitas itu diharapkan dapat menambah pengalaman para awak bus, dalam mengatasi kemungkinan terjadinya hambatan pada rangkaian angkutan haji.

Pada puncak pelaksanaan rukun Islam ke lima itu, Mekkah akan menjadi "rumah" bagi sekitar  dua juta calon jemaah haji dari seluruh dunia, dan 211.000 di antaranya berasal dari Indonesia.

Jemaah haji Indonesia ditempatkan di ratusan gedung pondokan yang arealnya, sesuai dengan pola kerja Daker Mekkah, dibagi menjadi 11 Sektor.

Radius pondokan itu berkisar 2,5 kilometer jaraknya dari Masjidil Haram.

Bus-bus angkutan milik perusahaan gabungan antara Pemerintah Arab Saudi 50 persen dan pihak swasta 50 persen dan usahanya telah berdiri selama 45 tahun itulah, yang akan mengantar serta menjemput para jemaah haji dari tujuan ibadah Masjidl Haram setiap hari, dan menuju Mina serta Arafah.

Sementara itu, Kadaker Mekkah Arsyad Hidayat yang turut dalam pelaksanaan simulasi di kawasan pondokan Mahbas Jin dengan terowongan She’ab Ali sepanjang 1,8 km (Timur Masjidil Haram) dan kawasan Bakhutman (Selatan Masjidil Haram), mengatakan bahwa akan ditempatkan petugas di setiap halte yang mengibarkan bendera Merah Putih, sebagai tanda petugas asal Indonesia.

Para jemaah haji, katanya, diharapkan bersabar meninggu bus-bus yang telah disediakan karena siklus datang dan pergi bus itu kira-kira dapat mencapai tiga sampai lima menit. "Bus itu terus-menerus melakukan rotasi selama 24 jam," demikian Arsyad.
      
Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com