Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi: Gunung Lokon Sedang Tumbuh

Kompas.com - 20/09/2012, 21:46 WIB

MANADO, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr R Sukhyar mengatakan, dari sudut pandang pertumbuhan gunung api, Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara sementara pada tahapan pertumbuhan.

"Gunung ini sementara pada tahapan ini. Sekarang ini kita belum melihat munculnya kerucut yang tumbuh dari kawah," kata Sukhyar, di Manado, Kamis (20/9/2012).

Dia mengatakan, sekali kelak dalam waktu yang cukup panjang akan terbentuk kerucut gunung yang tumbuh dari kawah Tompaluan, dan dalam proses tersebut terjadi letusan-letusan keras namun tidak dahsyat.

Dia menambahkan, menuju proses pembentukan kerucut tersebut ada waktu jeda Gunung Lokon mengeluarkan letusan, kadang dalam hitungan bulan atau bahkan tahunan, dan kembali melakukan kegiatan.

"Karena itu, yang harus tetap diwaspadai adalah dampak dari letusan tersebut. Dan intinya adalah tetap mematuhi radius bahaya sejauh dua koma lima kilometer dari kawah yang telah ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ungkapnya.

Sukhyar mengimbau, kegiatan pendakian menuju sekitar kawah ataupun puncak gunung dapat dihentikan sementara, sebelum gunung ini benar-benar dinyatakan aman untuk kegiatan seperti itu, apalagi dengan status siaga pada level III yang masih disandang gunung ini, letusan-letusan masih sangat berpotensi terjadi.

"Kami berharap warga jangan mendekat ke kawah karena masih sangat berbahaya. Begitupun dengan aktivitas pendakian," harap Sukhyar.

Gunung Lokon kembali meletus pada Rabu (19/9/2012) pukul 23.01 WITA dan mengeluarkan material debu vulkanik serta lontaran material pijar yang jatuh di sekitar kawah, sementara debu vulkanik yang diletuskan jatuh di sekitar Kota Manado.

Status gunung ini dinaikkan menjadi siaga level III sejak 24 Juli 2011, dan belum diturunkan hingga sekarang ini karena masih meletus pada periode waktu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com