JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai kalangan, termasuk dari pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara), mengkritik langkah Joko Widodo alias Jokowi yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 . Pasalnya, Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Surakarta sampai 2015 .
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri angkat bicara atas kritikan itu. Menurut Megawati, majunya Jokowi di Pilkada Jakarta adalah perintahnya, bukan atas permintaan pribadi Jokowi. Sebagai kader PDIP, kata Megawati, Jokowi harus siap ditempatkan di mana saja.
"Beliau (Jokowi) saya katakan sudah saatnya (pindah ke Jakarta). Karena kalau nunggu di Solo terus, kan habis waktunya di Jakarta. Kenapa selalu dibilang setengah jalan dan sebagainya?" kata Megawati ketika jumpa pers seusai menggunakan hak pilih di kediamananya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012).
Ikut dalam jumpa pers Jokowi, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Maruarar Siarit, keluarga Megawati, serta tim sukses.
Megawati membandingkan sikap Jokowi yang pindah memimpin daerah dengan politisi yang pindah partai. Bahkan, tanpa menyebut nama, Megawati menyebut banyak kader PDIP yang pindah parpol, bahkan setelah terpilih menjadi kepala daerah.
"Mana lebih baik orang pindah menjadi kepala daerah daripada pindah-pindah partai? Banyak dari PDIP pindah partai, kenapa tidak diomongkan? Yang diomongkan Jokowi kenapa setengah jalan? Mari kita bicara dengan hati nurani. Tapi kita seringkali menutup diri," pungkas mantan Presiden itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.