Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Vulkanik Gunung Soputan sampai Bitung

Kompas.com - 19/09/2012, 06:37 WIB

BITUNG, Kompas.com - Semburan abu vulkanik Gunung Soputan di Minahasa Tenggara terbawa angin dan mencapai Kota Bitung, Rabu (19/9/2012), sehingga sejumlah mengendara sepeda motor mengalami perih mata dan hidung tersumbat.

Pengendara sepeda motor, Hence Kambey mengatakan, saat melintasi kota itu merasakan kepedihan di mata dan hidung yang tersumbat debu.

"Sepertinya keadaan ini baru sekarang saya alami, pedih mata dan hidung seakan tersumbat," ujarnya heran.

Hence menduga bila debu yang dirasakan saat itu merupakan dampak dari semburan meletusnya Gunung Soputan atau Gunung Lokon, yang terbawa angin sampai Kota Bitung.

"Saya rasa debu yang dirasakan saat ini adalah dampak meletusnya dua gunung besar yang ada di Sulawesi Utara, karena tak seperti biasanya," ujar Hence.

Dia mengatakan, sejak malam hari hingga pagi ini masih merasakan adanya debu melintasi udara Kota Bitung.

Sementara, Kadis Kesehatan Kota Bitung, Vonni Dumingan mengatakan akibat dari debu yang terjadi saat ini merupakan suatu kejadian yang tidak terduga.

"Mungkin ini adalah semburan debu yang terjadi akibat meletusnya Gunung Soputan dan abunya tertiup angin sampai Kota Bitung," ujar Dumingan.

Disinggung soal dampak kesehatan terhadap masyarakat, Dumingan mengatakan tidak terlalu berpengaruh. "Hanya berpengaruh pada ISPA atau insfeksi saluran pernafasan atas," ujarnya.

Untuk itulah dia mengimbau agar masyarakat Kota Bitung dapat menghindari hal tersebut dengan tidak keluar rumah sampai keadaan stabil.

"Kalaupun ingin keluar rumah, mendingan harus menggunakan masker pengaman atau kain untuk menutupi saluran pernafasan agar terhindar dari penyakit ISPA," himbaunya.

Sampai saat ini, abu vulkanik yang halus itu belum mengganggu aktivitas warga, namun beberapa warga yang menutupi wajahnya dengan peralatan ala kadarnya saat berjalan kaki ataupun mengendarai kendaraan roda dua.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com