Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Kecil, Komodo Pota Tetap Komodo

Kompas.com - 18/09/2012, 14:47 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Penyataan Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, yang menyatakan komodo di luar Pulau Rinca dan Pulau Komodo hanya Biawak sudah mengundang komentar dari Bupati Manggarai Timur Yoseph Tote. Kini giliran Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Ruteng, Ora Yohanes yang menyebutkan bahwa komodo di cagar alam Wae Wuul, Watu Pota adalah sama dengan komodo di Pulau Rinca dan Komodo.

Senada dengan Yoseph, Ora mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dari sebuah lembaga di San Diego, Amerika Serikat dan Komodo Survival Program (KSP), komodo di Wae Wuul, Kabupaten Manggarai Barat, di Kawasan Watu Payung, Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dan di Riung, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada adalah juga komodo.

Ora Yohanes mengungkapkan hal itu saat dimintai tanggapannya tentang polemik "rebutan' komodo antara Bupati Manggarai Barat dan Manggarai Timur tentang identitas komodo di luar Pulau Rinca dan Komodo, Selasa (18/9/2012). 

Yohanes menjelaskan, ciri-ciri komodo Wae Wuul memiliki kesamaan dengan komodo di Rinca dan Komodo, di mana waktu kecil binatang ini memanjat pohon agar tidak dimangsa induknya. Bahkan, saat besar, komodo-komodo ini saling memangsa.

Namun, komodo di Riung, Watu Payung, Pota dan Wae Wuul memang berbadan lebih kecil. Kondisi itu terjadi karena pertumbuhan badan komodo tergantung asupan makanan. Komodo yang selalu menyantap rusa dan binatang lainnya pasti berbadan besar seperti di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Selain itu, komodo di Pulau Komodo dan Rinca berwarna hitam pudar, sementara di Riung, Watu Payung dan Wae Wuul badannya berwarna kekuning-kuningan. 

***

Berita terkait dapat diikuti di topik: "POLEMIK KOMODO POTA"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com