Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Manggarai Ribut "Rebutan" Komodo

Kompas.com - 18/09/2012, 14:31 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Pernyataan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula, yang menyebut komodo di luar Pulau Rinca dan Pulau Komodo hanya biawak, ditanggapi Bupati Manggarai Timur Yoseph Tote.

Melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2012), Yoseph menyatakan bahwa pada 2010 lalu, salah satu lembaga swadaya masyarakat dari Amerika Serikat (AS) sudah melakukan tes DNA terhadap binatang melata di Watu Payung, Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur itu. Hasilnya, terbukti binatang yang ada di Watu Payung adalah komodo, sama seperti di Pulau Rinca dan Pulau Komodo.

Di sela-sela kesibukannya mendampingi istri Gubernur NTT, Lusia Lebu Raya, yang tengah berkunjung ke Kabupaten Manggarai Timur, Yoseph mengirimkan pesan itu untuk menanggapi kebenaran keberadaan Komodo Pota, dan sekaligus meluruskan anggapan terhadap binatang langka yang terdapat di wilayah Watu Payung, Pota, Kecamatan Sambi Rampas.

Sebelumnya, Agustinus menyebutkan, komodo yang masih hidup dan sudah masuk tujuh keajaiban dunia hanya berada di Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Sementara itu, binatang melata lain yang tersebar di Riung, Ngada, Pota, Kabupaten Manggarai Timur, dan di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul hanya biawak besar.

Pernyataan Agustinus tersebut terkait dengan kebakaran cagar alam Wae Wuul yang dikabarkan terdapat binatang komodo. Bupati Agustinus mengatakan, di kawasan cagar alam Wae Wuul hanya terdapat biawak besar, dan binatang itu juga ada di tempat lain berdasarkan ciri-cirinya.

Apakah binatang seperti komodo di tempat lain itu memiliki ciri-ciri seperti komodo di Pulau Rinca dan Pulau Komodo? Agustinus menjelaskan, binatang komodo yang ada di Pulau Komodo dan Rinca memiliki ciri-ciri seperti bertelur, serta anak komodo memanjat pohon agar terhindar dari mangsa induknya sebab binatang ini memangsa anaknya sendiri. Selain itu, badan komodo besar.

***
Berita terkait dapat diikuti di topik: "POLEMIK KOMODO POTA"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com