Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Mulai Ganggu Penerbangan

Kompas.com - 18/09/2012, 03:02 WIB

Palangkaraya, Kompas - Kabut asap akibat kebakaran lahan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, mulai mengganggu penerbangan. Beberapa kali jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat terbang di Bandar Udara Tjilik Riwut terganggu. Paling tidak, empat jadwal pesawat yang terhambat.

Kabut asap yang menyelimuti Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, juga kian tebal dalam beberapa hari terakhir. Selain beberapa titik pemandangan di kota tampak suram, aroma kabut juga terasa menyengat.

Menurut Kepala Bandar Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Norman Dani di Palangkaraya, gangguan kabut asap, misalnya, menghambat pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta yang dijadwalkan mendarat Senin (17/9), sekitar pukul 10.00. Pesawat terpaksa menuju Bandara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hingga kemarin sekitar pukul 15.00, pesawat belum tiba di Palangkaraya. Selain itu, keberangkatan pesawat Lion Air menuju Surabaya yang seharusnya lepas landas sekitar pukul 11.40 juga tertunda.

Pesawat yang ditumpangi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh juga harus berputar hingga tiga kali karena jarak pandang yang terbatas saat hendak mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Minggu (16/9). Pilot kemudian menyampaikan, ada kemungkinan pesawat harus menuju Balikpapan.

Pramugara lalu memberi tahu penumpang bahwa jarak pandang paling tidak harus 1.500 meter jika pesawat hendak mendarat. Namun, saat itu jarak pandang hanya sekitar 900 meter. Akhirnya tujuan pesawat dialihkan ke Balikpapan. Setelah cuaca membaik, pesawat baru lepas landas lagi ke Palangkaraya.

Hari Minggu, pesawat Lion Air tujuan Jakarta juga tidak bisa lepas landas karena kabut asap. Pesawat seharusnya berangkat sekitar pukul 07.00, tetapi baru bisa terbang pukul 08.30 karena jarak pandang terbatas, hanya 400 meter-600 meter.

Makin tebal

Kabut asap yang semakin tebal dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya terlihat di Palangkaraya, Senin kemarin. Beberapa pengemudi sepeda motor sudah menyalakan lampu pada siang hari dan mengenakan masker. Meskipun matahari tidak bersinar terik, hawa terasa panas. Ke mana pun pergi, kabut asap terlihat.

Kabut tampak, antara lain, di Jalan G Obos, Jalan Pangeran Samudera, Jalan Galaxy Raya, dan Jalan Willem AS. Asap tebal terlihat sekitar pukul 08.00 dan belum hilang hingga sekitar pukul 11.00. Padahal, asap biasanya hanya terjadi pagi hari dan berangsur hilang menjelang siang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com